Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sejumlah usulan agar tidak terjadi lagi petugas pemilu meninggal dunia pada Pemilu 2029 mendatang.
Usulan pertama yang disampaikan Budi ialah menjadikan skrining kesehatan sebagai syarat bagi orang-orang yang ingin mendaftar sebagai petugas pemilu berbadan ad hoc.
"Itu langkah pertama pencegahan yang kami ingin lakukan agar mereka benar-benar saat nanti jadi petugas itu kondisinya sehat sehingga kita bisa, kalau bisa meng-nol-kan jumlah ini (petugas yang meninggal dunia)," kata Budi di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).
Selain itu, Budi juga mengusulkan agar dilakukan uji kesehatan keliling bagi petugas pemilu setiap 6 jam. Sebab, petugas pemilu disebut memiliki waktu kerja hingga 14 jam.
"Di puskesmas kecamatan cover TPS (tempat pemungutan suara) di kecamatan itu sehingga yang yang berisiko tinggi saja dulu seenggaknya bisa didampingi dan dicel," ujar Budi.
Menurut dia, pengecekan kesehatan bagi perugas pemilu cukup dengan pemeriksaan tekanan darah dan saturasi oksigen.
"Jadi, dua hal itu kalau bisa menjadi syarat untuk petugas yang beresiko kami identifikasi, kalau bisa setiap 6 jam kami cek," tegas dia.
Puluhan Petugas Meninggal
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan hingga saat ini ada 71 orang petugas badan ad hoc penyelenggara pemilu yang meninggal dunia.
Baca Juga: Komeng: Dengan Komedi, Trigger untuk Kebahagiaan
"Para penyelenggara pemilu badan ad hoc, terutama pada peak season yang bebannya berat pada tanggal 14 Februari sampai 18 Februari 2024 jam 23.58 WIB. Dalam catatan kami, yang meninggal ada 71 orang," ungkap Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Lebih lanjut, dia kemudian merinci jumlah petugas yang meninggal dunia terdiri dari satu orang petugas panitia pemilihan kecamatan (PPK), dan panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat kelurahan dan desa meninggal dunia sebanyak 4 orang.
"Kemudian, anggota KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan ara) di tingkat TPS (tempat pemungutan suara) ada 42 orang," ujar Hasyim.
"Kemudian, Linmas yang menjaga keamanan kegiatan pemungutan penghitungna suara di TPS yang meninggal ada 24 orang," tambah dia.
Lebih lanjut, Hasyim mengungkapkan ada 4.567 orang petugas penyelenggara pemilu badan ad hoc yang sakit dengan rincian petugas PPK yang sakit sebanyak 136 orang dan petugas PPS 696 orang.
"Kemudian, anggota KPPS di tingkat TPS ada 3.371 orang. Untuk Linmas yang sakit, ada 364 orang," tandas Hasyim.
Berita Terkait
-
Komeng: Dengan Komedi, Trigger untuk Kebahagiaan
-
Bawaslu Ungkap 13 Pengawas Pemilu Meninggal Dunia Sejak Hari Pemungutan Suara, Apa Penyebabnya?
-
KPU Umumkan 71 Anggota Penyelenggara Pemilu Badan Ad Hoc Meninggal Dunia
-
Cara Cek Hasil Perhitungan Suara Pemilu Legislatif DPRD Kota Kabupaten 2024, Pantau di Sini!
-
PKS Geser PDIP dan Gerindra! Hasil Real Count Dapil Neraka Jakarta II Mengejutkan!
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024