Suara.com - Ratusan massa yang menggelar aksi menolak Pemilu curang membubarkan diri dari depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Aksi yang digelar sejak siang itu bubarkan diri usai menggelar buka puasa bersama (bukber) dan Salat Magrib di lokasi.
"Besok kita lanjutkan aksi kita, berduyun-duyun kita besok ke DPR," kata seorang orator di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).
Pantauan Suara.com dari sekitar lokasi, demonstran juga sempat membakar sampah sisa makanan dan kardus air mineral yang mereka minum ke tempat bekas pembakaran ban.
Akibatnya api berkobar di depan Gedung KPU RI. Tak hanya bekas sampah makanan, demonstran juga membakar poster Jokowi, yang berisi soal penolakan Pemilu curang.
Selain wajah Jokowi yang berhidung mancung mirip tokoh Pinokio, dalam poster tersebut juga tertera foto Ketua KPU Hasyim Asy’ari, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman.
Aksi demonstrasi penolakan Pemilu curang berjalan sejak siang hari. Baberapa tokoh yang hadir dalam aksi kali ini, seperti Eks Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko, dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun.
Sebelumnya diberitakan, ratusan demonstran membanjiri depan Kantor KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).
Sejumlah tokoh hadir dan berorasi dari atas mobil komando, menolak hasil Pemilu yang terindikasi mengalami kecurangan.
Baca Juga: Jelang Hasil Rekapitulasi Nasional, Polri Siagakan 4.992 Personel Gabungan
"Sudah puluhan tahun saya kenal Hasyim Asy’ari. Tetapi, saya sangat kecewa dengan sikapnya hari ini. Mau saja jadi budak rezim," kata Refly.
Refly juga menegaskan, sejak awal rekrutmen pimpinan KPU dan Bawaslu dilakukan secara abal-abal. Hal itu sudah dipersiapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui tim tertentu.
"Kita tahu bahwa dari awal rekrutmen KPU itu abal-abal. Rekrutmen KPU dan Bawaslu abal-abal. Kenapa begitu? Karena sudah disiapkan oleh tim, yang tentu oleh Presiden,” kata Refly.
Ia bahkan menuding, pimpinan KPU dan Bawaslu memiliki kedekatan dengan Jokowi selaku presiden.
"Anggota-anggotanya, orang dekat presiden semuanya," ucapnya.
Jika hal itu sudah terjadi, bagaimana bisa Pemilu dapat berjalan dengan independen. Yang ada, KPU malah terkesan mengakali Pemilu 2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024