Suara.com - Hingga hari ketiga Idul Fitri, Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum juga bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Belakangan, tersiar kabar hubungan keduanya kurang harmonis usai Jokowi memberikan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran ketimbang pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung oleh PDI Perjuangan.
"Ya sebenarnya lebaran kan memang merupakan momentum untuk melakukan silaturahim dan halal bihalal," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024) malam.
Namun, lanjut Hasto, Megawati nampaknya lebih memilih bertemu dengan anak ranting partainya terlebih dahulu. Ia menilai anak ranting partai mereka justru dianggap lebih penting ketimbang Jokowi.
Pasalnya pada Pilpres 2024 lalu, mereka menjadi benteng pelindung bagi Mega.
"Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan sebentar dulu. Biar bertemu dengan anak ranting dulu karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri," jelas Hasto.
Terlebih saat ini, lanjut Hasto, Megawati memiliki penilaian kurang menyenangkan kepada Jokowi. Sebab, pada akhir masa jabatannya sebagai presiden selama dua periode, Jokowi dianggap menyalahgunakan kekuasaannya.
"Pilpres yang didambakan menjadi legacy dari Presiden Jokowi, tapi ternyata justru merupakan puncak dari abuse of power dari presiden dan kemudian terjadi akibat nepotisme kepentingan untuk memperpanjang kekuasaan itu," katanya.
"Sehingga anak ranting, justru yang jadi benteng ibu Mega, agar tetap kokoh berdiri di dalam pengabdian mengawal demokrasi itu," katanya.
Baca Juga: Soal Rencana Pertemuan Megawati-Prabowo, Hasto PDIP: Skala Prioritas Saat Ini Kawal Prosesi di MK
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024