Suara.com - Setiap perempuan pasti menginginkan wajah yang cantik agar menarik perhatian lawan jenis. Tak heran bila banyak kaum Hawa melakukan berbagai upaya dengan berbagai produk kosmetik agar terlihat cantik dan percaya diri.
Namun perempuan harus waspada dan cerdas saat memilih produk kosmetik, karena semakin hari semakin banyak produk kosmetik yang mengandung zat berbahaya.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Kompeten BPOM, T. Bahdar J. Hamid mengatakan,
zat berbahaya yang sering ditemukan pada kosmetik antara lain zat pemutih merkuri, pewarna tekstil rhodamin dan hidrokinon.
"Merkuri memang ampuh untuk pemutih sekaligus membuat wajah kencang, tapi untuk jangka panjang berbahaya bagi ginjal. Sementara rhodamin biasa ditemukan di kosmetik yang berwarna seperti lipstik dan eye shadow," ungkapnya.
Untuk menghindari kosmetik palsu, Bahdar memberikan tips sederhana agar perempuan lebih berhati-hati dalam membeli produk kecantikan.
1. Beli kosmetik di tempat resmi
Sering kali kita menemukan penjaja kosmetik di tempat yang tidak semestinya. Bahdar menyarankan agar membeli kosmetik di outlet kosmetik resmi dan terpercaya.
2. Periksa kemasan dan identitas produk
Kemasan yang rusak patut diwaspadai. Bisa jadi kemasan ini dipakai kembali setelah menjadi barang yang sudah dibuang oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Teliti juga identitas kemasan, lihatlah izin edarnya. Lalu sesuaikan dengan data rincian produk di website resmi BPOM di www.pom.go.id.
3. Cek aturan pakai produk di kemasan
Produk yang baik pasti memiliki cara aturan pakai dan peringatan yang dimuat pada kemasan. Misalnya, setelah penggunaan krim tertentu tidak boleh terpapar matahari secara langsung dan ada peringatan jika melakukan hal-hal yang dilarang di aturan pakai.
4. Uji coba produk di bagian belakang telinga
Bahdar menjelaskan cara paling sederhana untuk memastikan apakah suatu produk kosmetik aman digunakan pada kulit, yakni mencobanya terlebih dahulu di bagian belakang telinga. Apabila terjadi iritasi, alergi, bahkan kulit terkelupas, maka bisa dipastikan produk tersebut berbahaya dan jangan lanjutkan penggunaan produk tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow