Suara.com - Apa yang biasa Anda lakukan setelah bercinta dengan pasangan? Seperti apa penampilan seseorang setelah bercinta, mungkin hanya dirinya yang tahu. Tapi belakangan, seiring dengan demam selfie dunia maya juga ramai dengan sex selfie dan aftersex selfie.
Dr Chris Chesler, pengajar budaya digital pada University of Sydney, Australia, menilai berbagi foto pascahubungan seksual itu terbilang baru dan merupakan upaya manusia untuk mengeksplorasi kegunaan dari media sosial.
“Ketika platform budaya baru muncul, norma-norma yang berhubungan dengan bagaimana platform itu seharusnya digunakan akan muncul ketika manusia mulai menggunakannya,” kata Chesher.
Chesher menduga tren baru ini sebagai upaya kaum muda untuk mendobrak nilai-nilai yang sebelumnya dianggap tabu. Menurutnya tren selfie adalah bentuk pemberontakan, karena dalam fenomena itu orang berusaha untuk mengambil alih kontrol atas citranya sendiri.
“Ini adalah tentang merebut kendali dalam memproduksi citra diri, bukan menyerahkannya kepada orang lain,” tegasnya. Hal ini juga berlaku pada sex selfie ataupun aftersex selfie.
Ya di dunia yang makin dikuasai budaya 'pornografi' mungkin menjadi tak relevan lagi membahas hal yang tabu dan tidak tabu. Semua orang secara terbuka membicarakan atau mengungkap kehidupan seks mereka.
Tapi masih ada yang merasa risi dengan fenomena ini. Fenomena sex selfie ataupun aftersex selfie dinilai sebagai sebuah pengkhianatan atas 'kemesraaan' yang baru saja dibangun, baik dengan pasangan atau seseorang yang mungkin saja baru ditemui.
Karena setelah hubungan seks, bagi sebagian orang adalah puncak keintiman itu sendiri.
"Tidak ada gunanya melanggar batas-batas jika semua yang Anda lakukan adalah melanggar hal itu sendiri," ujar Harriet Walker, seorang pengamat dari Inggris. (Sumber: dailymail/The Guardian)
Berita Terkait
-
Generasi Z: Tanggung Jawab Etika Digital di Era Media Sosial dan Konten Viral
-
Oubaitori: Saatnya Berhenti Berlomba dan Mulai Bertumbuh Sesuai Ritme Diri
-
Paradoks Media Sosial: Semakin Terhubung, Semakin Merasa Kurang, Semakin Tertekan
-
Langkah Nyata Dukung Perempuan Indonesia Tumbuh Mandiri dan Berdaya di Era Digital
-
Hidupmu Bukan Konten: Melawan Standar Sukses Versi Media Sosial
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Sunscreen Musim Hujan untuk Main ke Pantai Anti Lengket, Perlindungan Kulit Terbaik
-
5 Cara Layering Parfum untuk Pemula, Ciptakan Wangi Unikmu Sendiri!
-
Cara Mengatasi Kulit Belang akibat Jalan-jalan Seharian saat Liburan, Bisa Pakai Bahan Alami
-
6 Sepatu Nike yang sedang Promo di Zalora, Harga Jadi Mulai Rp200 Ribuan
-
Seberapa Kaya V BTS? Masuk Daftar 100 Pemegang Saham Muda Terkaya di Korea
-
30 Daftar Event Lari di Indonesia 2026, Wajib Masuk Kalender Pelari
-
9 Promo Makanan Spesial Malam Tahun Baru di Mall, Diskon dan Paket Hemat Buat Keluarga
-
5 Sepatu Running Lokal Murah untuk Orang Overweight, Ada Rekomendasi Dokter Tirta
-
6 Pilihan Parfum SAFF & Co yang Diskon di Zalora, Cocok untuk Sehari-hari
-
6 Merek Vitamin untuk Pelari Agar Tidak Cepat Lelah, Harga Mulai Rp8 Ribuan