Suara.com - Di tengah gelombang feminisme, sebuah kebingungan merayap di sekitar gagasan memerangi pelecehan seksual. Sejumlah kalangan beranggapan mengutuk pelecehan seksual dan perilaku diskriminatif, secara tidak sengaja akan menghapus pujian dan menggoda dalam jarak dekat dan secara tidak sengaja meminggirkan semua bentuk interaksi seksual.
Sebenarnya tak sepenuhnya seperti itu. Feminisme hanya menginginkan semua orang diperlakukan sama tanpa memandang jenis kelaminnya. Sesederhana itu. Jadi tidak ada sama seklai keinginan untuk 'melarang' menggoda ataupun memuji lawan jenis. Para feminis hanya tidak menginginkan seseorang diperlakukan sebagai obyek seks semata, atau dalam kata lain dilecehkan.
Jadi di sini pentingnya membedakan antara menggoda dengan melecehkan. Sebenarnya perbedaan antara menggoda dengan melecehkan sudah cukup jelas. Menggoda atau pujian lahir dari sebuah ketertarikan, sedangkan pelecehan lebih didorong nafsu. Kita tentu bisa menilai teriakan mengintimidasi dan agresif dari mobil adalah sebuah pelecehan bukan pujian. Dan laki-laki perlu diingatkan bahwa laki-laki mereka tidak memiliki hak yang melekat pada tubuh lawan jenisnya di ruang publik.
Tapi jika masih ragu berikut, sejumlah daftar yang bisa membantu untuk membedakan antara menggoda dan melecehkan:
1. Apakah cara yang dilakukan membuat orang lain terancam atau paling tidak mengganggu?
2. Apakah sang penggoda mengisyaratkan bahwa mereka tidak tertarik pada kondisi orang yang dikomentarinya?
3. Apakah candaannya sebenarnya hanya penilaian yang tak diundang ke bagian tubuh lawan jenisnya?
4. Bagaimana konteks 'komentar' itu dilontarkan. Akan tidak relevan misalnya, komentar tentang bagian tubuh atau seksualitas dilontarkan dalam hubungan kerja.
Jika jawabannya lebih banyak ya, maka itu bukan pujian. Tetapi pelecehan. Dan pelecehan bisa dilakukan baik oleh laki-laki maupun perempuan! (Sumber: The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?