Suara.com - Adat dan kebudayaan di Bali sarat dengan makna spiritual. Masyarakat Bali mengenal falsafah hidup Tri Hita Karana yang menyangkut keharmonisan hubungan manusia dengan sesamanya, Sang pencipta dan alam semesta. Falsafah ini diangkat dalam sebuah pertunjukan musik dan teatrikal bertajuk "Svara Semesta" persembahan Ayu Laksmi di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, pada Sabtu (7/6/2014).
Selama 90 menit, penonton disuguhi lagu-lagu spiritual, seperti Maha Asa, Duh Hyang Ratih, Kidung Maria, Tri Hita Karana, Reinkarnasi. Pertunjukan itu makin lengkap oleh kumandang syair-syair yang menangkap suara-suara yang tak asing di sekitar kita, mulai dari suara diri, suara manusia lainnya, suara benda-benda, suara dunia dan semesta, dan suara Tuhan.
Dengan perpaduan indah antara musik tradisional dan modern dan lirik berbahasa Bali, Latin, Jawa Kuno, Inggris dan
Indonesia, Ayu Laksmi kerap menggugah kesadaran pendengarnya akan desa (tempat), kala (waktu) dan patra (keadaan).
Pertunjukan ini menunjukkan kualitas Ayu Laksmi sebagai seniman multitalenta dengan menciptakan perpaduan antara musik, sastra, gerak dan teater yang dikemas dalam unsur kekinian yang memiliki nilai simbolik. Dengan sajian musik meditatif yang inovatif, Ayu Laksmi dan Svara Semesta menyuguhkan musik lintas bahasa, generasi maupun gender.
Dalam rilis yang diterima suara.com Ayu mengatakan untuk pertunjukan kali ini, ia ingin mengangkat dan mengenalkan Tri Hita Kirana yang merupakan falsafah hidup masyarakat Bali melalui pertunjukan musik teatrikal dengan lagu-lagu yang diambil dari album "Svara Semesta".
"Melalui musik, saya ingin mengajak masyarakat untuk merenungkan dan menggali kedalaman makna kehidupan, seperti hubungan cinta kasih antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan semesta. Dengan menjaga harmonisasi hidup, ini juga berarti bahwa keberagamaan yang tumbuh dan berkembang dengan di Bali adalah sebuah keniscayaan," ujar Ayu Laksmi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka