Suara.com - Orang tua mana yang tak ingin melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang secara optimal.
Untuk mendapatkan hal tersebut, banyak hal yang harus diperhatikan para orang tua pada masa awal kehidupan anak.
Psikolog Anak dan Keluarga, Roslina Verauli mengatakan, untuk tumbuh kembang anak yang baik, sekitar 50 persen kapasitas otak terbentuk pada usia 5 hingga 6 tahun pertama dalam kehidupan anak.
Lalu, apa saja peran orang tua yang harus dijalani untuk membentuk tumbuh kembang anak menjadi berkualitas?
Vera menjelaskan bahwa yang pertama harus diberikan oleh orang tua adalah kebutuhan nutrisi yang memadai pada anak.
Karena tak bisa dipungkiri, nutrisi dan gizi yang tepat sejak awal anak dilahirkan, akan mempengaruhi perkembangan otaknya.
Yang kedua, lanjut Vera, orang tua harus memberikan stimulasi yang sesuai dengan tahap usia anak.
"Seperti misalnya ketika usia 0-1 tahun, berikan anak stimulasi sensor motorik. Pada usia tersebut, anak belajar mengenai auditori dan visual. Latihlah dan beri pelajaran yang dapat bermanfaat bagi sensor motoriknya," ujarnya di sela acara Bebelac Relaunch di Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Pada anak usia 0-2 tahun, tambahnya, mulailah dengan stimulasi konsep, seperti mengenai konsep warna hingga bahasa.
Hingga anak usia 5-6 tahun, mereka sudah mendapatkan periode emas tumbuh kembang yang positif dan berkualitas.
"Beda usia, beda stimulasi yang dibutuhkan bagi perkembangan kemampuan otak dan kecerdasannya," kata Vera.
Yang ketiga dan tak kalah penting adalah berikan pola pengasuhan yang hangat dan penuh cinta terhadap anak.
Berbasis perkembangan emosi dan ketrampilan sosial yang optimal inilah, jelas Vera, anak kelak diharapkan tumbuh sebagai anak yang mandiri sekaligus berbudi pekerti luhur atau well-rounded child.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Rahasia Awet Muda: Jaga 3 Protein Kulit Ini Supaya Wajah Tetap Kencang dan Glowing
-
Heboh Pendidikan Gibran, Berapa Biaya Kuliah di UTS Insearch Sydney? Cek Rinciannya
-
Zodiak Cancer Cocok Kerja Apa? Ini Pilihan Profesi untuk Si Loyal dan Berkomitmen
-
Rekam Jejak Pendidikan dan Karier Mahfud MD, Bakal Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian?
-
Profil Jimmy Kimmel, Acaranya Dihentikan setelah Komentar soal Penembakan Charlie Kirk
-
Profil Eric Cantona: Pemain Legendaris Ini Dukung Palestina, Tak Mau Israel di Pildun
-
Pendidikan dan Pekerjaan Mega Nusi, Istri Anggota DPRD Gorontalo yang Viral
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah Sesuai Jenis Kulit, Mana yang Paling Cocok Untukmu?
-
Apa Itu Penyakit Lyme? Kondisi yang Dialami Bella Hadid Sejak Usia 16 Tahun
-
Apakah Alat Makan Terkontaminasi Babi Harus Dihancurkan? Ini Faktanya