Suara.com - Studi terkini mengungkapkan bahwa kualitas tidur orangtua terkait dengan kesehatan anak-anaknya.
Studi tersebut menunjukkan bahwa kualitas tidur orangtua mempengaruhi kualitas tidur anak-anaknya bisa membantu penurunan risiko oebsitas pada anak.
"Orangtua harus membuat kualitas istirahat keluarga yang baik dan itu harus menjadi prioritas," kata Barbara H Fiese, Direktur dari University of Illinois Family Resiliency Center and Pampered Chef Endowed Chair, seperti dilansir dari Zeenews.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology, menunjukkan bahwa tidur merupakan faktor protektif dalam menurunkan angka kejadian obesitas pada orangtua dan kelebihan berat badan pada anak-anak prasekolah.
Dalam studi tersebut, karakteristik sosial-ekonomi yang dinilai dalam kaitannya dengan rutinitas pelindung dan prevalensi obesitas untuk 337 anak prasekolah dan orangtua nya.
Rutinitas orangtua dinilai termasuk tidur yang cukup (lebih dari tujuh jam) dan rutinitas makan bersama keluarga.
Keempat rutinitas yang dinilai bisa melindungi anak dari obesitas adalah anak-anak yang cukup tidur (10 jam atau lebih per malam), waktu yang dibutuhkan untuk makan bersama keluarga, membatasi waktu nonton TV kurang dari dua jam sehari, dan tidak memiliki TV di kamar tidur.
Namun penelitian menunjukkan bahwa satu-satunya faktor protektif individu yang signifikan terhadap obesitas pada anak-anak adalah tidur yang cukup.
Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan cukup tidur memiliki risiko lebih besar untuk obesitas daripada anak-anak yang terlibat dalam setidaknya tiga dari rutinitas pelindung tersebut, bahkan setelah mengendalikan BMI orangtuanya dan karakteristik sosio-demografisnya.
Mereka juga belajar bahwa jumlah jam tidur orangtua terkait dengan berapa banyak waktu anak-anak untuk tidur, sehingga tidur orangtua memiliki efek pada kemungkinan bahwa anak-anak mereka akan mengalami obesitas.
Berita Terkait
-
Wamenag Muhammad Syafi'i Soroti Kasus Gus Elham Yahya Cium Anak Kecil: Harus Dihentikan!
-
Dikecam karena Cium Anak Kecil, Gus Elham Yahya Sempat Tanggapi Tudingan Pelecehan
-
Heboh Video Gus Elham Yahya Cium Anak, Warganet Tuduh Ada Child Grooming, Apa Itu?
-
Ketika Komunitas Sekolah Marjinal Jadi Rumah Kedua Anak Marjinal Yogyakarta
-
Takut Kejadian Bak Sinetron, Delon Thamrin Tetapkan Syarat Ini Sebelum Adopsi Anak
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak