Suara.com - Bayangkan sebuah kota di mana sebagian besar penduduknya terdiri perempuan muda. Dikelola dan diatur dengan cara perempuan, sepenuhnya. Itulah yang terjadi di Noiva do Cordeiro, tenggara Brasil. Lebih dari 600 perempuan, sebagian besar berusia antara 20 dan 35 tahun menjadi penduduk kota ini.
Meskipun beberapa sudah berkeluarga, suami mereka dibuat untuk bekerja jauh dari rumah, dan hanya diperbolehkan untuk kembali pada akhir pekan. Sedangkan anak laki-laki dikirim keluar, ketika usia mereka mencapai 18 tahun. Dan tak ada laki-laki yang diizinkan untuk tinggal di kota yang berada di sebuah lembah terpencil sekitar 96 kilometer sebelah timur dari Belo Horizonte itu.
Noiva do Cordeiro, berada di kaki bukit di dekat Belo Vale, negara bagian Minas Gerais, lahir pada tahun 1890-an, dari perlakuan tak adil pada perempuan. Kota ini lahir dari kisah Maria Senhorinha de Lima, yang dicap sebagai seorang pezinah dan dipaksa meninggalkan kota pada tahun 1891. Gereja Katolik setempat mengucilkan keluarga Maria dan lima generasi berikutnya.
Pada tahun 1940, seorang pastor evangelis, Anisio Pereira, mengambil salah satu warga setempat menjadi istrinya dan mendirikan gereja di komunitas itu. Namun, ia lalu memberlakukan aturan ketat, melarang minum alkohol, mendengarkan musik, memotong rambut atau menggunakan semua jenis kontrasepsi.
Ketika Anisio meninggal pada tahun 1995, perempuan setempat memutuskan untuk tidak pernah lagi membiarkan laki-laki mendikte bagaimana mereka harus hidup.
Salah satu hal pertama yang mereka lakukan adalah membongkar organisasi agama yang bias gender. Mereka mengadopsi kebijakan ketat 'tidak' laki-laki.
Saat ini, para perempuan berkuasa penuh atas kota kota pedesaan ini. Di mana kaum Hawa bertanggung jawab atas setiap aspek kehidupan, mulai dari pertanian, perencanaan kota dan bahkan agama.
Tapi masalah kemudian muncul. Warga Noiva do Cordeiro, yang terkenal cantik-cantik kesulitan menemukan calon pasangan.
"Di sini, satu-satunya laki-laki yang kami temui sudah menikah atau memiliki hubungan darah dengan kami. Semua sepupu saya belum mencium seorang lelaki untuk waktu yang lama," keluh Nelma Fernandes (23) salah seorang warga setempat.
Ia menambahkan, semua perempuan bermimpi jatuh cinta dan menikah. Tapi, terus terang ia mengatakan suka tinggal di Noiva do Cordeiro dan tidak mau meninggalkannya untuk mencari suami.
Kondisi ini mendorong warga Noiva do Cordeiro untuk memberi tawaran untuk pria yang tertarik untuk tinggal di sana, syaratnya mereka harus mau beradaptasi dengan aturan para perempuan ini.
"Kami ingin mengenal orang-orang yang akan meninggalkan kehidupan mereka, dan datang untuk menjadi bagian dari kami. Tapi pertama-tama mereka harus setuju untuk melakukan apa yang kita katakan dan hidup sesuai dengan aturan kami." tambah Fernandes.
Warga lainnya memaparkan mereka mengakui Tuhan, tetapi tidak berpikir untuk ke gereja, menikah di depan imam atau membaptis anak-anak mereka sebagaimana aturan yang dibuat laki-laki. Tapi ini masalah agama, bukanlah satu-satunya bagian dari kehidupan di kota ini yang telah diberi sentuhan unik feminin.
"Ada banyak hal yang perempuan lebih baik daripada laki-laki. Kota kami lebih terorganisir, dan jauh lebih harmonis daripada jika laki-laki yang bertanggung jawab," ujar Rosalee Fernandes.
Saat masalah timbul, ujar Rosalee, kami menyelesaikannya dengan cara seorang perempuan. Mencoba untuk menemukan konsensus daripada konflik.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Latar Belakang Pendidikan Rektor UI Heri Hermansyah, Ramai Diteriaki 'Zionis' saat Acara Wisuda
-
Harta Menkeu Purbaya Disorot, Salah Satu Isi Garasinya Bikin Heran: Sekelas Menteri Punya Itu?
-
Kriteria Penerima KIP Kuliah 2025: Ini Syarat, Jadwal, dan Tata Cara Pendaftaran
-
5 Moisturizer Mengandung Beras yang Bikin Kulit Halus dan Cerah, Bye Wajah Kusam!
-
Apa Itu Kuota Haji Khusus yang Disorot karena Ustaz Khalid Basalamah, Beda dengan Furoda?
-
5 Rekomendasi Serum yang Bagus untuk Kulit Kusam Mulai Rp40 Ribuan
-
Lowongan Kerja Kemenkop: Usia Maksimal 60 Tahun, Gaji 7 Jutaan, Cek Syaratnya
-
Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA, D3 dan S1 Apakah Berbeda? Ini Rinciannya
-
Sulthon Kamil Harum Manis Umur Berapa? Viral Diduga Lecehkan Anak di Bawah Umur
-
6 Fakta Ledakan di Pamulang Tangsel: Rumah-rumah Hancur, Korban Berjatuhan