Suara.com - Pekan ini media sosial dihebohkan dengan kisah anak berusia enam tahun yang dirawat di rumah sakit jiwa. Anak tersebut didiagnosis mengalami stres berat, karena terlalu lelah menerima pelajaran yang cenderung dipaksakan untuk anak seusianya. Akibatnya, sang anak merespon interaksi yang dilakukan orang lain dengan rumus matematika yang dihapalnya.
Pertanyaannya, apakah anak kecil bisa mengalami stres layaknya orang dewasa? Pakar kesehatan jiwa, sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, Dr. Danardi Sosrosumihardjo mengatakan, sesungguhnya stres sudah dialami pada saat seorang bayi lahir ke dunia.
"Saat lahir ke dunia, anak sudah bisa stres karena saat di kandungan Ia merasa nyaman. Kalau bayi kan ngompol lalu basah celananya jadi dia nangis karena gak nyaman. Nangis adalah bentuk ungkapan stres bayi," kata Darnadi di sela diskusi "Kesehatan Jiwa" : Bagaimana Menghadapi Stress?" di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 26/11/2014.
Menanggapi berita yang sedang heboh ini Danardi mengatakan, sebenarnya di usia yang sangat dini, sebaiknya anak lebih banyak dirangsang dengan kegiatan yang sifatnya permainan demi pertumbuhan otak dan emosinya.
"Anak usia enam tahun seharusnya masih diberikan cara belajar dengan permainan. Bagaimana pun, bermain adalah cara belajar yang lebih tepat untuk mereka," imbuhnya.
Ia menyarankan, para orangtua untuk terlebih dahulu mengenali kemampuan anak sebelum mengajarkan sesuatu. Orang tua disarankan untuk tidak menuntut terlalu banyak di luar batas kemampuan anak.
"Sebenarnya calistung (baca, tulis, hitung), sebaiknya jangan terlalu dipaksakan secara serius saat usia 5-6 tahun. Kecuali, IQ anak jenius menghapal banyak pelajaran pun nggak masalah. Tiap anak kan kemampuannya beda-beda. Gak bisa digeneralisir," tutupnya.
Berita Terkait
-
Keterlibatan Ayah dalam Pola Asuh Anak Pengaruhi Nasib Negara, Seserius Itu?
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Hati-hati! Tanpa Disadari, Orang Tua Bisa jadi Pelaku Bullying bagi Anak
-
10 Cara Efektif Mencegah Anak Menjadi Pelaku Bullying
-
Masalahnya Bukan di Netflix, tapi di Literasi Digital Kita
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Gold Standard, Predikat Bergengsi yang Jadi Tolak Ukur Sehatnya Perusahaan
-
Mal Ini Berubah Jadi Bikini Bottom, Bisa Bertemu Spongebob dan Patrick di Momen Liburan Akhir Tahun
-
Dany Amrul Ichdan Ajak Civitas Akademika Wujudkan Indonesia Naik Kelas Sebagai Gerakan Moral Bangsa
-
Liburan Akhir Tahun di Jakarta? Kejutan Seru Ini Bikin Kita Lupa Harus Keluar Kota!
-
7 Rekomendasi Sepatu Futsal Cewek Terbaik, Kualitas Juara Bikin Anti Cedera
-
45 Ucapan Selamat Natal untuk Teman dan Sahabat, Hangat dan Menyentuh Hati
-
Perempuan Usai Career Break: Ingin Kembali Bekerja, Tapi Peluangnya Masih Terbatas
-
3 Zodiak Ini Paling Beruntung dan Penuh Cinta pada 12 Desember 2025
-
Rekomendasi Bedak dengan Kandungan Centella Asiatica, Makeup Flawless Tanpa Takut Jerawat Meradang
-
4 Tinted Sunscreen untuk Wajah Flawless dan Tetap Terlindungi