"Kami bertiga baru pertama kali ke sini. Awalnya, penasan saja karena sering melihat plang petunjuk jalan bertuliskan Museum Sangiran. Jadi penasaran ingin melihat seperti apa manusia purba itu," kata Wardoyo.
Selain tiga anak muda dari Karanganyar itu, ada juga beberapa kru PT. Televisi Terang Abadi (TATV) yang sedang mengambil gambar di ruang-ruang pameran museum untuk mengisi konten salah satu program acara di stasiun televisi yang bermarkas di Jalan Brigjen Katamso No. 173 Mojosongo, Surakarta, itu.
"Saya pun baru pertama kali ke museum ini," kata Ali Supana, salah seorang kru TATV yang mengaku "asli Solo" ini, saat ditanya tentang seberapa sering dia datang ke museum yang diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu Mohammad Nuh pada 15 Desember 2011 ini.
Tur di Museum Untuk bisa masuk dan melihat berbagai koleksi yang ada di tiga ruang pamer utama museum yang dibangun pada 1980 itu, setiap pengunjung harus membayar retribusi kepada petugas loket sesaat setelah tiba di halaman pintu masuk kompleks museum.
Uang masuk yang harus dikeluarkan setiap pengunjung hanya sebesar Rp5.000 yang terdiri atas retribusi masuk wisatawan domestik Rp3.500 dan retribusi masuk museum Rp1.500. Bagi pengunjung yang datang dengan mobil pribadi, mereka diminta membayar uang parkir Rp5.000.
Setelah semua urusan bayar-membayar selesai, mereka sudah dapat langsung menuju ke lokasi dimana Ruang Pamer I bertema "Kekayaan Sangiran" berada setelah sebelumnya mengisi buku registrasi pengunjung yang dijaga dua orang petugas keamanan (satpam) museum.
Memasuki Ruang Pamer I itu, para pengunjung langsung disuguhi temuan terbaru dua arkeolog Indonesia berupa fosil tulang panggul dan tulang kering gajah purba yang diperkirakan berusia 200.000 - 700.000 tahun yang lalu.
Adapun fosil tulang panggul gajah purba (Pelvis Elephantidae) itu ditemukan Harsono dalam penggalian di selatan Toho pada 17 Maret 2014, sedangkan fosil tulang kering gajah purba (Tibia Elephantidae) ditemukan dalam lapisan Kabuh di daerah Grogolan, Manyarejo, pada 17 Maret 2014 oleh Siswanto.
Di dalam Ruang Pamer I yang relatif luas itu, para pengunjung juga dapat menyaksikan beberapa fosil Gajah Sangiran dan kerbau purba serta tengkorak kepala Homo sapiens, Homo erectus, serta Homo habilis.
Melangkah lebih ke dalam, dijumpai tiga lapisan tengkorak kepala Homo erectus arkaik di mana volume otak manusia purba ini diperkirakan sekitar 870 cc. Adapun fosil hasil temuannya dinamakan "Sangiran 8", "Sangiran 4" dan "Mojokerto, Perning".
Berbeda dengan Homo erectus arkaik, masih di Ruang Pamer I, terdapat penjelasan tentang fosil manusia purba tipe Homo erectus tipik dan Homo erectus progresif yang memiliki volume otak masing-masing 1.000 cc dan 1.100 cc.
Dijelaskan dalam papan informasi bahwa tipe Homo erectus tipik merupakan "bagian terbanyak dari Homo erectus di Indonesia. Sebagian besar ditemukan di Sangiran dan lainnya ditemukan di Trinil (Ngawi), Kedungbrubus (Madiun), Patiayam (Kudus) dan sejak 2011 ditemukan pula di Semedo (Tegal)." Adapun tipe Home erectus progresif merupakan "jenis yang paling maju dan sebagian besar ditemukan pada endapan aluvial di Ngandong (Blora), Selopuro (Ngawi), dan pada endapan vulkanik di Sambungmacan (Sragen)." Dari Ruang Pamer I, para pengunjung dapat meneruskan pencariannya ke Ruang Pamer II bertema "Langkah-Langkah Kemanusiaan" dengan mengikuti petunjuk arah yang ada.
Di Ruang Pamer II, disuguhkan antara lain informasi tentang pembabakan perkembangan bumi serta potret sejumlah saintis dan tokoh asing dan Indonesia yang berperan penting dalam ekskavasi fosil hewan dan manusia purba di Pulau Jawa sejak era Kolonial Belanda hingga kemerdekaan.
Di antara tokoh penting dalam jagat arkeologi manusia purba di Tanah Air itu adalah Alfred R. Wallace, Raden Saleh, F.W. Junghuhn, B.D. van Rietschoten, Eugene Dubois, P.V. van Stein Callenfels, Prof. Dr. T. Jacob, Dr. Herry Widianto, Prof. Dr. R.P. Soejono, Prof. Dr. Truman Simanjuntak, Prof. Dr. S. Sartono, Prof. Dr. Yahdi Zaim dan Dr. Tony Djubiantono.
Berbeda dengan aturan di Ruang Pamer I yang tidak membolehkan para pengunjung menyentuh semua fosil yang dipamerkan, di Ruang Pamer II ini, mereka justru diberi kesempatan untuk menyentuh beberapa fragmen fosil gajah purba berusia setengah juta tahun silam.
Tag
Berita Terkait
-
Fosil Iklim Ungkap Fakta Mengejutkan: Pemanasan Global Terburuk Justru Belum Dimulai!
-
Identitas 5 Pembunuh Zetro Leonardo Purba, Anggota Geng Kriminal Los Maleantes del Cono
-
Penghormatan Terakhir untuk Staf KBRI Zetro Leonardo Purba yang Meninggal di Peru
-
Dedikasi 16 Tahun Berujung Duka: Kemenlu RI Lepas Kepergian Zetro Leonardo Purba
-
Jenazah Staf KBRI Zetro Leonardo Purba Tiba di Indonesia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
5 Rekomendasi Sepatu Badminton Pria Murah Meriah, Dijamin Anti Cidera
-
5 Ide Kado Hari Guru TK yang Bikin Hati Meleleh, Lebih dari Sekedar Barang!
-
5 Sepatu Lari New Balance Terlaris di Shopee yang Wajib Dibeli: Model Stylish, Performa Oke
-
5 Rekomendasi Parfum Lokal Non Alkohol: Wangi Awet, Salat Tetap Sah
-
TES KEPRIBADIAN: Kamu Alfa, Beta, Omega, atau Sigma?
-
5 Rekomendasi Lipstik Velvet di Bawah Rp50 Ribu: Nyaman dan Mampu Menutupi Bibir Hitam
-
Perpaduan Gaya: Filosofi Jepang dan Spirit Bandung dalam Budaya Sneakers
-
Biodata dan Agama Fina Phillipe, Atlet BJJ Wakili Indonesia di Acara Physical Asia
-
5 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Freezer Besar Tanpa Bunga Es
-
Panduan Lengkap Menulis Surat Lamaran Kerja yang Benar dan Menarik HRD