Suara.com - Hasil pengawasan yang dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan di sekolah dasar yang diintervensi di Jakarta tahun 2014, sebanyak 14,76 persen PJAS tidak memenuhi syarat karena kualitas mikrobiologis yang buruk dan masih mengandung bahan berbahaya yang dilarang digunakan dalam pangan, seperti formalin, boraks dan rhodamin B.
Menanggapi hal ini, Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes, Lily S. Sulistyowati, berharap agar pengawasan yang dilakukan BPOM bisa dilakukan berkala sehingga tidak ada lagi jajanan sekolah yang tidak memenuhi syarat.
“Sekolah-sekolah sebaiknya bekerjasama dengan BPOM untuk melakukan pemeriksaan secara berkala. Bukan hanya di kantin sekolah, tetapi juga jajanan di luar pagar yang masih lingkungan sekolah,” kata Lily Sulistyowati usai konferensi pers di gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Menurutnya sebaiknya para ibu menyiapkan bekal yang sudah dijamin kandungan gizi dan kebersihannya dibanding memberikan uang jajan kepada anak sekolah, khususnya yang mengeyam pendidikan SD.
“Baiknya itu memang tidak diberikan jajan, apalagi kalau masih kelas 4 SD ke bawah. Nanti dia bisa beli jajajan sembarangan yang belum tentu aman. Bagusnya ya membawa bekal makanan sendiri dari rumah. Karena tanggung jawab orangtua adalah bagaimana mengatur gizi seimbang untuk anaknya,” imbuh Lily.
Meskim langkah ini seringkali memunculkan ketidaktegaan dari orangtua jika tidak memberikan uang saku pada anak-anak mereka yang masih sekolah. Namun, dibandingkan harus mendapat dampak buruk bagi kesehatan anak, langkah ini bisa menjadi salah satu cara menyelamatkan anak dari bahaya jajanan sekolah yang tak sehat.
"Daripada membahayakan kesehatan, saran saya sih baiknya tidak usah dikasih (jajan),” katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza
-
Favorit Sejuta Umat, Ini Cara Membedakan Sandal Hermas Oran Ori dan KW
-
6 Parfum Aroma Bunga Segar yang Tahan Lama dan Cocok untuk Aktivitas Harian, Mana Pilihanmu?
-
Viral Olahraga Kombinasi Pilates dan Padel ala Warga Jaksel, Tuai Pro Kontra