Suara.com - Ratusan ogoh-ogoh, ukuran besar hasil kreativitas anak-anak muda dalam lingkungan desa adat (Pekraman) di Bali akan diarak pada hari Pengrupukan, Jumat (20/3/2015) malam atau sehari menjelang hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan edaran tentang tata cara pelaksanaan Hari Suci Nyepi, termasuk arak-arakan ogoh-ogoh. Anak-anak muda sejak dini telah diarahkan untuk membuat menampilkan ogoh-ogoh yang sopan dan mencerminkan nilai estetika.
"Dengan demikian ogoh-ogoh yang akan diarak keliling Banjar, desa maupun kota pada Jumat malam tidak menyinggung perasaan siapapun, tidak mengandung pesan sponsor ataupun unsur pornografi," katanya.
Penampilan ogoh-ogoh yang demikian antara lain menyerupai bentuk "Bhuta kala", agar sejalan dengan makna Ngerupuk. Sudiana mengharapkan, pawai ogoh-ogoh agar dilaksanakan dengan khidmat, tertib dan aman sesuai nilai kesucian keagamaan. Kegiatan itu akan dipimpin oleh Bendesa Adat, perbekel dan tokoh masyarakat setempat.
Ia juga meminta agar dikoordinasikan dengan banjar dan desa sekitarnya untuk terpeliharanya suasana khidmat, tertib dan keamanan bersama.
Sudiana menambahkan, dalam kegiatan Ngerupuk yang merupakan akhir dari pelaksanaan upacara Tawur Agung Kesanga di tingkat banjar dan desa harus ada sarana berupa api (obor), bawang, mesuai dan bunyi-bunyian (blaganjur).
Kegiatan itu dilaksanakan keliling banjar, desa atau menyesuaikan dengan kondisi setempat. Pengarakan ogoh-ogoh memiliki makna untuk menetralisir semua kekuatan dan pengaruh negatif "Bhuta kala" atau makhluk yang tidak kelihatan.
Ia mengingatkan, prajuru desa adat wajib berkoordinasi dengan polsek dan polres untuk mengamankan pelaksanaan pawai ogoh-ogoh tersebut, agar dapat terlaksana dengan sukses dan lancar, terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sudiana juga meminta peserta pengarakan ogoh-ogoh untuk tidak menyalakan petasan/mercon dan bunyi-bunyian sejenisnya yang sifatnya mengganggu kesucian Hari Raya Nyepi. (Antara)
Berita Terkait
-
Masih Gak Sadar? 'Tikus Berdasi' Kepung Karnaval Agustusan, Amarah Rakyat Gak Terbendung
-
60 Poster Nyepi 2025 Bisa Diedit Jadi Ucapan Hari Raya Umat Hindu
-
Nyepi Tanpa Ogoh-Ogoh? Ini Tradisi Unik yang Wajib Diketahui
-
Bali Bergemuruh! Inilah Pesona Pawai Ogoh-Ogoh Semalam Sebelum Nyepi
-
50 Twibbon Hari Raya Nyepi 2025 Terbaru, Desain Kekinian Siap Download Gratis!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Penghasilan YouTube Nessie Judge, Dikecam Netizen Jepang Buntut Pajang Foto Junko Furuta
-
Ramalan Zodiak 6 November 2025: Keuangan, Keberuntungan, dan Energi Emosional
-
Lipstik Tahan Lama Merek Apa? Ini 7 Rekomendasi buat Usia 40 Tahun ke Atas
-
5 Shio Beruntung di Initiate Day 6 November 2025, Termasuk Shio Kamu?
-
Daftar Skincare Berbahaya Temuan Terbaru BPOM, Mengandung Merkuri hingga Hidrokuinon
-
5 Strategi Berlibur ke Bali dari Jakarta dengan Lebih Hemat
-
Ramalan Zodiak Sagitarius di Bulan November 2025: Hoki Tapi Perlu Hati-hati
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Lokal untuk Wanita, Desain Elegan dan Timeless
-
12 Keajaiban Wisata Sulawesi Bikin Takjub: Dasar Laut hingga Puncak Gunung
-
7 Sunscreen Terbaik untuk Kulit Kombinasi: Ringan, Melembapkan, dan Tidak Berminyak