Suara.com - Laki-laki sering disebut egois dan tidak peduli terhadap hubungan seksual saat dikaitkan dengan nafsu seksnya. Namun, dokter dan penulis buku "Truth About Men and Sex," Dr. Abraham Morgentaler, mengatakan bahwa anggapan bahwa laki-laki selalu ingin dimengerti saat bercinta tentu tak benar.
Bahkan, menurutnya lelaki sangat takut ketika menyangkut ukuran Mr P dan stamina di ranjang. Hal ini menandakan lelaki bisa disebut lebih sensitif dari perempuan dalam berhubungan intim.
"Jangan heran jika laki-laki menutupi kekurangannya itu kepada pasangan, karena dia merasa malu dan tidak berguna ketika pasangannya mengetahui. Saat itulah para laki-laki mengalami kesengsaraan seksual," jelas Morgentaler, profesor urologi di Harvard Medical School.
Menurutnya, laki-laki jauh lebih jujur tentang kekurangan seksual mereka kepada dokter dari pada pasangannya. Ini adalah fakta yang tidak bisa terbantahkan ketika lelaki jauh lebih mementingkan kebahagiaan pasangan daripada kesenangannya saat berhubungan seksual.
Sebagai contoh, Morgentaler menunjukan ejakulasi dini. Jika lelaki memiliki sifat yang egois dalam hubungan seksual, maka klimaks dini bukan menjadi masalah, karena sang lelaki telah mencapai kepuasan pribadinya. Namun, sebenarnya lelaki sering dilanda masalah ketika mereka tidak bisa mengendalikan diri cukup lama untuk menyenangkan pasangannya.
Lebih lanjut, Morgentaler menambahkan, sejumlah masalah seksual yang dialami laki-laki didasari karena kurangnya komunikasi. Saat mereka mulai menutupi kekurangan, timbul rasa kecemasan yang akhirnya memperparah jiwa yang semakin memperburuk hubungan seksualnya dengan pasangan.
"Dokter mungkin hanya bisa menyelesaikan masalah secara medis, namun sesungguhnya masalah seksual itu berkaitan juga dengan psikologi dari setiap pasangan," imbuhnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar laki-laki mulai terbuka kepada pasangan, karena perempuan pun akan memahaminya, sehingga permasalahan yang dialaminya bisa dicari solusinya bersama-sama.
Sang istri akan meyakinkan suaminya sehingga timbul rasa percaya diri, yang dapat membuat kehidupan seks jauh lebih baik.
"Ketika laki-laki merasa baik tentang diri mereka sendiri secara seksual, saat itulah mereka merasakan yang terbaik pada hubungannya," kata Morgentaler. (Foxnews)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?