Suara.com - Diet sehat penting untuk semua orang. Dengan begitu banyak informasi diet yang tersedia di internet, sulit untuk memisahkan mana fakta dan mana fiksi tentang diet. Tapi lepas dari kontroversi itu, ada tujuh aturan yang perlu dipertimbangkan jika Anda serius untuk menurunkan berat badan.
1. Cari tokoh panutan
Bagi sebagian orang ini mungkin terdengar klise, tapi memiliki #fitspiration terbukti bisa bekerja efektif. Seperti ditulis British Journal of General Practice, memiliki panutan dapat membantu mengubah persepsi Anda tentang diet dan penurunan berat badan. Bahwa panutan Anda berhasil dan dicintai orang.
2. Perbanyak konsumsi serat
Banyak orang gagal menurunkan berat badan, karena mereka terlalu cepat menyerah. Untuk berhasil menurunan berat badan, bisa dengan meningkatkan asupan serat.
"Banyak orang tak mengonsumsi bahkan setengah serat yang dibutuhkan sehari-hari. Padahal serat butuh waktu untuk dicerna, yang membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Anggap saja sebagai menipu tubuh Anda ke makan lebih sedikit kalori," tulis Medical News Today. Jadi mulai sekarang isi piring Anda dengan sayuran, seperti brokoli, mentimun dan kubis, atau camilan lezat raspberry yang mengandung 8 gram serat per cangkir!
3. Makan 6 kali sehari
Jika Anda bersalah ngemil di antara waktu makan, mempertimbangkan makan 6 kali dengan makanan sehat dan porsi yang lebih kecil. Ini akan membuat mengontrol metabolisme dan kadar gula darah. Tapi, kontrol porsi sangat penting di sini. Jadi, jika Anda makan sedikit dan sering, hindari makanan ringan yang tidak sehat. Keindahan makan 6 kali adalah Anda bakal merasa lapar sepanjang hari, karena itu akan terhindar dari makan besar di siang dan malam hari.
4. Selalu sarapan
Sarapan adalah hal paling penting dan jangan sampai dilewatkan. Ahli gizi, Dr Oz menganjurkan untuk sarapan sedini mungkin untuk melancarkan metabolisme dan membantu menstabilkan kadar gula darah. Apalagi banyak penelitian yang membuktikan, sarapan terlambat akan memicu 'pesta' makanan berkalori tinggi.
Penelitian oleh University of Massachusetts menemukan lelaki yang melewatkan sarapan empat setengah kali cenderung menjadi lebih gemuk daripada mereka yang sarapan.
5. Jangan menghitung kalori
Berat badan bukan tentang menghitung kalori yang masu ke tubuh. Menghitung kalori dapat menyebabkan obsesif, dan bahkan kecenderungan antisosial yang membuat Anda menolak makanan bergizi. Menghitung kalori juga dapat mendorong pola makan yang tidak sehat. Jika Anda sedang ingin banget makan burger & chip maka Anda mungkin cenderung mengurangi konsumsi buah dan sayuran.
6. Buat buku harian makanan
Buku harian makanan membantu Anda bertanggung jawab atas apa yang Anda makan tanpa menjadi obsesif. Banyak dari kita camilan lebih dari yang kita sadari, meninggalkan kami bingung dan kecewa saat menginjak timbangan. Menurut sebuah penelitian yang dirilis di American Journal of Preventive Medicine, buku harian makanan adalah kunci untuk menurunkan berat badan. Jadi ketimbang mengubur kepala di pasir, lebih baik membuat buku harian makanan untuk melihat kebiasaan makan Anda yang perlu diubah.
7. Rasakan cinta
Mungkin Anda bosan mendengar 'pikiran positif dapat menghadirkan keajaiban', tapi sungguh itu juga berlaku dalam soal perdietan. Menurut Elizabeth Lawson dari Boston Harvard Medical School, lelaki yang kebanjiran hormon oksitoksin (jatuh cinta) mengonsumsi 122 kalori lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak. (lifestyle.yahoo.com)
Tag
Berita Terkait
-
Kondisi Terkini Aktivis Delpedro di Rutan: Berat Badan Turun Drastis, Akses Menulis Dibatasi
-
Intermittent Fasting: Diet Populer dengan Manfaat dan Risiko Kesehatan
-
Erika Carlina Ungkap Rahasia Tubuh Langsing dan Bebas Stretch Mark Pasca Melahirkan
-
Banyak Obat Diet Tiruan, Perusahaan Farmasi Ini PHK 9.000 Karyawan
-
Benarkah Berat Badan Naik Saat Kurang Tidur dan Stres? Waspada Risiko Obesitas
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Staycation Rasa Museum: Liburan Mewah di Makau Sekaligus Intip Dunia Picasso!
-
Bedak Herocyn Bisa untuk Wajah? Ketahui Manfaat dan Fungsi Bedak yang Satu Ini
-
Profil UTS Insearch Sydney yang Masuk Riwayat Pendidikan Gibran, Apakah Semacam Bimbel?
-
Ketika Satu Video Mengubah Nasib Restoran: Fenomena Croissant TikTok
-
Wahyudin Moridu dari Partai Apa? Anggota DPRD Viral Ngaku Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Tips Memilih Foundation Sesuai Warna Kulit, Ini 5 Rekomendasi Terbaiknya
-
Aman dan Nyaman, Wali Kota Semarang Pastikan Kotanya Siap Jadi Destinasi Liburan Wisatawan
-
5 Moisturizer Ringan yang Cepat Meresap di Kulit, Gak Bikin Minyakan dan Lengket
-
Pendidikan Mentereng Lita Gading, Pantas Berani Sentil Anggota DPR Lulusan Paket C
-
Magang Fresh Graduate 2025 Dibuka Kapan? Tawaran Gaji Menggiurkan