Suara.com - Punggung seorang lelaki ditusuk dengan sebuah kail sebesar telapak tangan yang biasanya digunakan untuk menangkap hiu. Kail tersebut lalu dikaitkan pada sebuah katrol dinamis dan diangkat.
Sesekali raut wajah lelaki itu tampak meringis menahan sakit. Setelah punggungnya ditusuk kail, tubuhnya kemudian diangkat setinggi satu meter. Beberapa kali tubuh kecilnya diayun selama hampir 30 menit.
Yang dilakukan Acil-nama laki-laki tadi, bukan aksi kriminalitas. Ini merupakan bagian seni modifikasi ekstrim bernama body suspension yang coba ditunjukkan oleh komunitas Indonesian Subculture (ISC).
Ketua ISC Ucha mengatakan, teknik modifikasi tubuh ini awalnya dilakukan oleh suku Indian di benua Amerika. Penduduk tersebut melakukan body suspension dengan cara menggantungkan kail atau kait besi ke bagian tubuh tertentu. Ritual yang biasa disebut okipa ini dilakukan untuk menghormati para dewa.
"Sebenarnya untuk pengendalian aja, bagaimana mengatasi rasa sakit. Seperti kita menjalani ujian hidup bagaimana untuk tetap tegar," kata Ucha yang ditemui di acara Indonesian Greaser Party 2015, Sabtu, (11/4/2015).
Pengaitnya pun terbilang ekstrim. Pasalnya, hanya ada dua kail, padahal normalnya 4 buah. Risikonya, kata Ucha, jika jumlah berat setiap hook tidak merata ke seluruh tubuh kulit akan robek.
"Kita menjaga prosedur saat piercing agar tetap steril. Selain itu kita juga pastikan prosesnya aman dan ikutin standar yang ditetapkan di dunia jadi risiko bisa diminimalisasi," imbuhnya.
Menurut Acil, ada rasa sakit saat bagian punggungnya ditusuk kail.
"Nggak sakit banget kayak pertama kali ngelakuin ini. Cuman saya pengennya tadi gaya superman yang bisa melayang gitu, tapi akhirnya gaya yang simpel aja deh," ungkapnya.
Ada persyaratan yang harus dipenuhi saat melakukan body suspension. Salah satunya semua kru dan pelaku harus dalam keadaan sehat. Semua peralatan juga harus melalui proses sterilisasi standar.
"Ini kesenian yang aman, kita nggak asal saat mem-piercing dan alat-alatnya harus dipastikan steril," pungkasnya.
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
7 Daftar Ikan Laut yang Tidak Aman Dikonsumsi, Mengandung Racun Berbahaya
-
Kehamilan Bukan Cuma Soal Fisik: Begini Pentingnya Dukungan Emosional untuk Ibu Muda Gen Z
-
Terpopuler: Gibran Disebut Wapres Lulusan SD, Geger Keracunan MBG Menu Ikan Hiu
-
Kalender Jawa 26 September 2025: Mengupas Weton Jumat Legi yang Katanya Paling Bijaksana
-
Inovasi Hijau Dicari! Kompetisi Ini Ajak Mahasiswa Jadi 'Arsitek' Masa Depan Industri Rendah Karbon
-
Apakah Ikan Hiu Boleh Dikonsumsi? Jadi Lauk MBG yang Bikin Puluhan Siswa Keracunan
-
Ramalan Zodiak 26 September 2025 Lengkap: Karier hingga Warna Keberuntungan
-
Tepuk Sakinah Lebih dari Sekadar Tren Viral, Apakah Wajib Bagi Calon Pengantin?
-
6 Rekomendasi Bedak Bayi Terbaik untuk Atasi Biang Keringat: Aman, Lembut dan Ampuh
-
Seblak: Jajanan Indonesia yang Mendapatkan Popularitas di Thailand