Suara.com - Erupsi Gunung Merapi pada 2010 silam menyisakan kerusakan total pada beberapa desa di lereng Gunung Merapi. Ribuan warga terpaksa meninggalkan rumahnya dan tinggal di hunian tetap yang disediakan pemerintah.
Kendati menyisakan kerusakan luar biasa di wilayah terdampak Gunung Merapi, saat ini area tersebut justru menjadi tujuan wisata alam yang menantang dan mengasyikkan untuk fun track. Remon, salah seoraang warga terdampak erupsi Gunung Merapi mengatakan, pascaerupsi Gunung Merapi dirinya kehilangan pekerjaan dan rumah. Ia pun kini bealih profesi dari pengusaha menjadi pemandu serta driver volcano tour Gunung Merapi.
"Saya mulai kerja jadi pemandu dan driver vulcano tour dari 2011 pascaerupsi Merapi", kata Remon yang dijumpai di sela aktifitasnya sebagai pemandu wisata.
Remon mengatakan, keindahan Gunung Merapi pascaerupsi dapat dinikmati dengan mengendarai mobil jeep dan motor trail. Material sisa - sisa erupsi Gunung Merapi 2010 silam menjadi tantangan dan daya tarik tersendiri.
"Saat ini kawasan yang terdampak itu dikelola menjadi Volcano tour Merapi. Adapun yang bisa di lihat adalah, rumah-rumah terdampak awan panas, batu alien, bunker, makam massal, gardu pandang, dan masih banyak lagi," kata Remon.
Remon menambahkan perjalanan ke tempat-tempat tersebut dikemas menjadi beberapa paket trip, tentunya dengan harga yang berbeda pada setiap paketnya. Namun ia menjamin harganya cukup terjangkau.
Paket-paket tersebut, antara lain short trip, medium trip, long trip, learning trip, serta sunrise. Masuk dalam rute short trip adalah basecamb, rumah terdampak, batu alien, bunker, dan material panas, dengan waktu tempuh satu setengah hingga dua jam.
Sedangkan bagi mereka yang ingin lebih banyak menyusuri Merapi, disarankan memilih medium trip. Rutenya sama dengan short trip namun ditambah dengan lokasi makam mbah Marijan, serta sungai kuning, dengan waktu tempuh tiga hingga tiga setengah jam.
Sementara untuk long trip rute yang ditempuh sama dengan medium trip, namun ditambah lokasi bukit Glagahsari, dengan waktu tempuh tiga setengah hingga empat jam. Dan paket yang terakhir, tapi paling direkomendasikan adalah sunrise trip, yaitu perjalanan yang dimulai pukul 04.00 dengan rute basecamb, bunker, batu alien, dan kembali lagi ke basecamb, dengan total waktu tiga jam.
"Namun semua itu akan terasa lebih indah, karena pengunjung bisa menikmati indahnya matahari terbit di Merapi," terang Remon.
Untuk biaya dari setiap paket yang ditawarkan, Remon beserta pemandu dan driver volcano tour berkisar antara Rp300-500 ribu untuk fun track mobil Jeep dan Rp50-500 ribu untuk motor trail.
"Selain memberikan tantangan dan keasyikan tersendiri karena medannya yang cukup extrim, kami juga menyediakan fasilitas driver sekaligus pemandu lokal yang profesional, save trip, serta asuransi", kata Remon.
Selain menyediakan paket vulcano tour, Remon serta kawan-kawan terdampak erupsi lainnya juga menyediakan homestay. Dan, ternyata paket wisata ini tak hanya menarik wisatawan lokal, tapi juga wisatawan asing.
Padly, salah satu penikmat vulcano tour, mengatakan menyusuri keindahan Merapi dengan mobil Jeep menjadi pengalaman tak terlupakan.
"Luar biasa menantang ya, beberapa medannya ada yang menguji nyali karena extrim tapi asyik sekali dan bikin ketagihan, kalau liburan ke Jogja jangan sampai lupa untuk menikmati vulcano tour", kata laki-laki yang mengaku datang dari Ponorogo ini.
Ia menambahkan keindahan Merapi, hamparan material sisa erupsi Merapi memang menjadi daya tarik tersendiri. Dan bagi anda yang tertarik dengan vulcano tour tak sulit untuk mencarinya, selain dapat diakses melalui twitter @remontts jasa vulcani tour ini salah satunya juga memiliki basecamb di Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.
Selain itu, pemesanan jasa volcano tour juga dapat diakses melalui 0857 47315910. Jadi tunggu apa lagi..? (Wita Ayodhyaputri)
Berita Terkait
-
Liburan Keluarga Hemat, Ini 5 Mobil Bekas Rp40 Jutaan, Muat Banyak, Irit Bensin
-
Rayakan HUT RI ke-80: Detik-detik Pengibaran Bendera Raksasa di Kaki Gunung Merapi
-
Fakta Baru Kasus Anak Kasi Propam Tapsel: Wanita di Mobil Ternyata Pacar, Bukan Guru
-
Kesempatan Langka Buat Pria, Belanja Skincare Bisa Jalan-Jalan Gratis ke Italia dan Nonton MotoGP
-
Ajisaka, The King and The Flower of Life: Animasi Lokal yang Layak Tayang Secara Global
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Profil UTS Insearch Sydney yang Masuk Riwayat Pendidikan Gibran, Apakah Semacam Bimbel?
-
Ketika Satu Video Mengubah Nasib Restoran: Fenomena Croissant TikTok
-
Wahyudin Moridu dari Partai Apa? Anggota DPRD Viral Ngaku Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Tips Memilih Foundation Sesuai Warna Kulit, Ini 5 Rekomendasi Terbaiknya
-
Aman dan Nyaman, Wali Kota Semarang Pastikan Kotanya Siap Jadi Destinasi Liburan Wisatawan
-
5 Moisturizer Ringan yang Cepat Meresap di Kulit, Gak Bikin Minyakan dan Lengket
-
Pendidikan Mentereng Lita Gading, Pantas Berani Sentil Anggota DPR Lulusan Paket C
-
Magang Fresh Graduate 2025 Dibuka Kapan? Tawaran Gaji Menggiurkan
-
Terpopuler: Hakim Vonis Mati Sambo Dicoret DPR, Profil Istri Menkeu Jadi Sorotan
-
Rahasia Aroma Woody: Mengapa Wangi Kayu Tak Lekang Waktu