- BPPTKG menyatakan aktivitas erupsi Gunung Merapi hingga akhir tahun aman dikunjungi wisatawan menjelang libur Nataru.
- Erupsi berkepanjangan sejak 2021 menyisakan volume lava besar, namun potensi lahar bahaya permukiman dinilai kecil.
- Masyarakat diimbau waspada guguran lava/awan panas pada sektor tertentu serta menolak informasi hoaks media sosial tentang Merapi.
Suara.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memastikan aktivitas erupsi Gunung Merapi hingga akhir tahun ini masih berada dalam kondisi aman. Masyarakat dan wisatawan diminta tetap tenang, termasuk menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengakui aktivitas erupsi Gunung Merapi memang berkepanjangan terhitung sejak 2021 lalu. Namun meski erupsi masih berlangsung, kondisi Gunung Merapi saat ini dinilai masih dalam batas aman. Informasi tersebut penting disampaikan agar tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan, terutama di tengah meningkatnya aktivitas wisata.
"Kita ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kondisinya [Gunung Merapi] masih aman," kata Agus kepada wartawan, Rabu (24/12/2025).
BPPTKG telah menyampaikan informasi terkini tersebut kepada para pemangku kepentingan, termasuk sektor pariwisata. Para pengelola wisata di sekitar Merapi dinilai telah melakukan kesiapsiagaan dengan memantau aktivitas gunung api serta menyiapkan prosedur kedaruratan.
"Jadi Merapi masih aman untuk dikunjungi," imbuhnya.
Terkait potensi lahar dingin, Agus menjelaskan bahwa erupsi berkepanjangan itu meninggalkan endapan material vulkanik cukup besar, terutama di lereng barat daya Gunung Merapi. Dari hasil pemantauan BPPTKG, volume dua kubah lava Gunung Merapi, yakni kubah barat daya sekitar 4,2 juta meter kubik dan kubah tengah kawah sekitar 2,4 juta meter kubik.
Kondisi tersebut terus dimonitor secara intensif sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko. Kendati demikian, berdasarkan hasil pemodelan dan kajian geomorfologi, potensi aliran lahar yang membahayakan permukiman dinilai tidak signifikan.
"Potensi untuk aliran lahar itu akan membahayakan pemukiman itu sangat kecil," tandasnya.
Agus mengimbau wisatawan, khususnya di kawasan Kaliurang dan sekitarnya, agar tidak mudah percaya pada informasi yang beredar di media sosial. Ia menegaskan, kabar yang menyebut kondisi Gunung Merapi mengkhawatirkan saat ini tidak benar.
Baca Juga: Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
"Informasi yang mengkhawatirkan di media sosial itu hoaks semua," tegasnya.
Diketahui, status Gunung Merapi berada pada tingkat Siaga atau Level III sejak 5 November 2020. Sementara itu, gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut memasuki fase erupsi sejak 4 Januari 2021, yang ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Agus menambahkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol sejauh maksimal 5 kilometer. Sementara itu, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Boyamin Datangi Dewas KPK, Pertanyakan Bobby Nasution Tak Diperiksa Kasus Pembangunan Jalan Sumut
-
Ngebet Islah, Gus Yahya: Biar Semua Masalah Diselesaikan Muktamirin di Muktamar
-
16.078 Warga Binaan Terima Remisi Natal 2025: 174 Napi Langsung Bebas, Negara Hemat Rp9,4 Miliar
-
UMP DKI 2026 Ditetapkan Rp5,7 Juta, Pramono Ungkap Formula Baru Era Prabowo
-
Pengamat Sorot Gebrakan Mendagri di Sumatra, Dinilai Perkuat Penanganan Bencana
-
Rawat Tradisi Lung Tinulung, HS dan Musisi Jogja Galang Donasi untuk Korban Bencana Sumatera
-
3x24 Jam Berlalu, Gus Yahya Sebut Belum Ada Respons dari Rais Aam Soal Upaya Islah
-
Orang Dekat Prabowo 'Pecah Bintang', Dua Ajudan Setia Kini Sandang Pangkat Jenderal
-
Gunungan Uang Rp6,6 Triliun Dipamerkan di Kejagung, Hasil Denda dan Rampasan Korupsi Kehutanan
-
Lewat BRIN, Bagaimana Indonesia Ikut Menentukan Cara Dunia Baca Ancaman Mikroplastik Laut?