Suara.com - Perpustakaan Rekso Pustoko Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, menyimpan sejarah begitu banyak. Dibangun pada 11 Agustus 1876 oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV (KGPAA Mangkunegara IV), perpustakan ini menyimpan ribuan naskah kuno yang berumur rata-rata 100 tahun.
Naskah kuno koleksi perpustakaan Rekso Pustoko berasal dari berbagai negara dan bahasa. Ada naskah dalam bahasa Belanda, Inggris, Jepang, Perancis, Jerman dan Jawa. Sebagian besar naskah kuno koleksi adalah berbahasa Jawa dan Belanda.
Sebut saja beberapa cerita menak, cerita wayang, pakem wayang, tari, karawitan, kesehatan, adat istiadat, dongen, dan pariwisata yang turut melengkapi koleksinya. Hal itu adalah suatu kewajaran, mengingat mayoritas koleksi perpustakaan itu dibuat pada masa penjajahan Belanda.
Selain itu, juga ada beberapa naskah tentang Pura Mangkunegaran, antara lain sejarah Mangkunegoro dan keluarga, silsilah Mangkunegaran, hukum dan pemerintahan Swapraja Mangkunegaran, ekonomi Mangkunegaran, daerah Swapraja Mangkunegaran, Legiun Mangkunegaran, serta berbagai karya tulis dari Mangkunegara.
Bangunan perpustakaan Rekso Pustoko berada di sisi timur Pura Mangkunegaran. Menempati ruang bagian ujung sebelah utara dan berada di lantai dua. Perpustakaan ini memiliki tiga ruangan. Ruangan utara berisi tentang koleksi naskah huruf Jawa asli, ruangan tengah berisi koleksi foto dari zaman KGPAA Mangkunegara IV sampai Mangkunegara VII.
Namun, koleksi foto ini mayoritas mengisahkan perjalanan hidup pada masa Mangkunegara VII. Mulai dari menikah, membangun waduk untuk putra-putrinya, membangun jalan, dan taman Pura Mangkunegaran. Kemudian ruangan terakhir di sisi selatan berisi tentang arsip yang digunakan untuk menyimpan surat pada masa pemerintahan Mangkunegara IV.
“Ada sekitar 30 ribu naskah kuno. Sebagian besar koleksi merupakan karya dari KGPAA Mengkunegara IV. Karena selain sebagai raja, juga seorang pujangga,” kata staf perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran, Darweni, kepada Suara.com, Minggu (12/7/2015).
Meski sudah berumur 100 tahun, koleksi naskah kuno tersebut hingga saat ini masih tetap terjaga. Setiap satu tahun sekali perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran mendapatkan bantuan dari Arsip Nasional berupa tisu untuk melapisi naskah yang sudah mulai rusak.
“Tisu ini didatangkan langsung dari Jepang. Tujuannya untuk melapisi naskah dan menjaga tulisan agar tidak rusak.” (Labib Zamani)
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Terpopuler: Pidato Kahiyang Ayu Disorot, Ayah Ojak Pamer Emas Segambreng
-
Moisturizer Glowsophy untuk Umur Berapa? Ini 2 Rekomendasinya Agar Kulit Glowing Sejak Remaja
-
Siapa Hera Lubis yang Laporkan Ferry Irwandi ke Polisi? Ini Profilnya
-
Hari My Girl 1 Oktober Apa Itu? Asal Usulnya dan Perbedaan dengan National Girlfriend Day
-
Opsi RS Bayi Tabung di Malaysia dan Prakiraan Biayanya
-
Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
Cerita Donita Sembuh dari Kista, Ini Deretan Manfaat Air Zamzam bagi Kesehatan
-
Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil, Cek sebelum Pakai!
-
Rekrutmen PLN 2025 Kapan Dibuka? Cek Posisi yang Tersedia dan Syarat Lengkapnya
-
Bahlil Duduk di Kursi Ketua Dewan Pembina, Apa Itu Organisasi Pemuda Masjid Dunia?