Media sosial seperti Facebook atau twitter kini tak hanya berperan sebagai media komunikasi. Penelitian terbaru mengungkap, apa yang diunggah seseorang di akun media sosialnya seperti twitter bisa menunjukkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung.
Dalam penelitian yang dipimpin oleh Raina Merchant dari Universitas Pennsylvania menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan seseorang di Twitter bisa memprediksi risiko kematiannya.
"Kebanyakan pengguna media sosial mengunggah status yang ringan dan kadang tidak penting di Twitter atau Facebook. Sebagian juga ada yang berkicau sebagai curahan hatinya. Postingan seperti ini yang bisa menunjukkan kondisi kesehatannya," kata David Asch, seorang pengamat media sosial.
Ia menjelasakan, negara bagian Philadelphia melaporkan penyakit jantung aterosklerotik (AHD) merupakan jenis penyakit jantung yang sering dialami oleh pengguna Twitter.
Asch mengatakan, pasien penderita penyakit jantung juga bisa dipantau oleh dokter yang menanganinya melalui aktivitas Twitter yang digunakan.
"Seperlima dari penduduk dunia menggunakan Facebook dan Twitter, macam-macam pula jenis tweet yang mereka posting. Dari sana dapat terungkap bagaimana kesehatan jantungnya, dengan beberapa pendekatan," Asch menambahkan.
Asch menjelaskan bahwa risiko penyakit jantung ini bukan berasal dari isi tweet pengguna media sosial, tapi dianalisis dari pendekatan makna dan frase yang diunggah. Salah satu tweet yang bisa dicurigai berisiko mengidap penyakit jantung yakni seperti curahan hati berlebihan dan biasanya berisikan pesan negatif.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kicauan yang menunjukkan seseorang dalam kondisi lelah (bosan, sakit, tidur) dan ketegangan interpersonal (kebencian, iri, pembohong) memiliki risiko lebih tinggi meninggal akibat penyakit jantung.
(Zeenews)
Tag
Berita Terkait
-
Masuk Dakwaan, 80 Konten Instagram Ini Jadi Senjata Jaksa Jerat Aktivis Delpedro Marhaen Cs
-
7 Cara Mengurangi Waktu Bermain Media Sosial Tanpa Terasa Menyiksa
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
-
Australia Berlakukan Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun
-
Permalukan Orang Jadi Hiburan: Fenomena Prank yang Melenceng Jadi Bullying!
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
5 Foundation Anti-Aging Terbaik untuk Usia 60 Tahun ke Atas
-
Heboh Raket Padel Rp 7 Juta Dicuri, Merk Apa? Ini 7 Pilihan untuk Pro hingga Pemula
-
7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
-
6 Pilihan Toner Viva Berdasarkan Tipe Kulit Mulai Rp7 Ribuan
-
5 Bedak Padat untuk Usia 50 Tahun ke Atas yang Samarkan Garis Halus
-
5 Sepatu New Balance yang Bisa Dipakai Cowok dan Cewek, Model Aman Buat Semua Gaya
-
6 Skincare Bioaqua 24K Gold untuk Lawan Kerutan dan Kulit Kendur, Cocok untuk Usia 30-an
-
5 Rekomendasi Skincare untuk Hadiah Natal Pacar, Bikin Wajah Glowing Abis!
-
Belajar dari Kasus Jokowi, Kenali Ciri-ciri Ijazah Asli Biar Nggak Dituduh Palsu
-
5 Celana Lari Lokal Senyaman Adidas Ori, Kualitas Oke Harga Aman di Kantong