Suara.com - Masih ingatkah Anda ketika lagu "Rasa Sayange", reog Ponorogo hingga tarian tradisional Indonesia diklaim oleh negara tetangga? Peristiwa ini sempat membuat masyarakat Indonesia gerah dan marah-marah.
Tapi jika menengok lebih dalam, sebenarnya apa yang sudah dilakukan untuk melindungi budaya Nusantara dari klaim oleh negara lain? Tak banyak, bahkan data resmi berapa jumlah budaya milik Indonesia pun hingga kini belum tersedia. Wajar jika negara lain memanfaatkan keacuhan masyarakat Indonesia untuk 'mengklaim' beberapa seni budaya.
Tak mau hal ini terulang kembali, sebuah komunitas yang menamakan dirinya sebagai 'Sobat Budaya' pun melakukan berbagai upaya untuk melestarikan dan melindungi budaya Indonesia. Salah satunya melalui 'Gerakan Sejuta Data Budaya' yakni dengan mendata produk budaya di seluruh wilayah di Indonesia ke dalam bentuk perpustakaan digital sejak 2007 silam.
Ketua umum komunitas Sobat Budaya, Siti Wulandari mengatakan bahwa Indonesia yang kaya akan keanekaragaman budaya belum memiliki data yang pasti mengenai jumlah, jenis, apalagi asal usul budaya itu sendiri.
"Kami ingin data budaya yang terkumpul bisa menjadi referensi budaya untuk mencegah klaim dari negara lain dan kepunahan. Lewat perpustakaan digital kita bisa melihat budaya yang beranekaragam itu dan mengetahui informasi pendukungnya," ujar Wulan kepada Suara.com belum lama ini.
Wulan juga mengatakan, melalui komunitas Sobat Budaya ini, ia ingin menunjukkan bahwa anak muda juga peduli untuk melestarikan budaya bangsa. Hal ini terlihat dari anggotanya yang rata-rata merupakan pelajar dan mahasiswa.
"Banyak anggapan kalau anak muda tidak peduli dengan budayanya, ternyata nggak semuanya begitu. Masih banyak yang peduli dan mau berkontribusi untuk melestarikan budaya," imbuhnya.
Setelah empat tahun berdiri, komunitas Sobat Budaya sudah tersebar di seluruh daerah melalui 43 cabang komunitasnya. Hingga kini anggotanya bahkan telah mencapai 1000 orang.
Melalui cabang komunitas daerah yang dibawahinya, Sobat Budaya melakukan ekspekdisi pendataan terhadap budaya setempat melalui tokoh adat sekitar. Pendataan meliputi berbagai macam seni budaya mulai dari motif batik, arsitektur rumah tradisional, tarian, alat musik, hingga kuliner khas daerah setempat.
Hasil pendataan tersebut nantinya bisa diakses oleh siapapun melalui website www.budaya-indonesia.orgatau melalui aplikasi Budaya-Indonesia.org yang bisa diunduh di Play Store.
"Bahkan siapapun juga bisa berkontribusi untuk menambahkan jenis budaya yang ditemuinya. Misalnya kuliner dari daerah tertentu, tinggal di foto lalu upload melalui aplikasi atau website dan tambahkan informasi pendukungnya," jelas perempuan kelahiran 1991 ini.
Berita Terkait
-
Model Lawas Sampai Model Terbaru 'Numplek' di Jambore Suzuki Club 2025
-
Menebar Cahaya dari Kalam Ilahi: Komunitas Sahabat Al-Qur'an Tumbuh Bersama Ayat dan Amal
-
Bandung 'Hareudang' Karena Sampah Makanan, Komunitas Gen Z Ini Punya Solusinya
-
The Papandayan Jazz Fest 2025: Satu Dekade Meresonansi Keindahan Dalam Keberagaman
-
Tak Sekadar Nongkrong Young On Top Buktikan Anak Muda Bisa Bergerak dan Berdampak
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Bikin Kulit Glowing Itu Nggak Susah, Cukup Lakukan 3 Kebiasaan Sederhana Ini!
-
Empat Kunci, Satu Pintu: Merayakan Persaudaraan Lintas Iman dan Keberagaman
-
Tradisi Bertemu Inovasi: Ritual Kecantikan Modern dari Filosofi Teh Bangsawan
-
Berapa Harga Bening Skincare? Bisnis Sukses dr. Oky Pratama hingga Punya Rumah Mewah
-
Ngaku Pernah Insecure, Ayu Dewi & Pevita Pearce Ungkap Rahasia Kecantikan Paripurna di ZAP Fest 2025
-
5 Parfum Pria dengan Aroma Kalem: Wangi Awet dan Cocok untuk Berbagai Acara
-
5 Rekomendasi Skincare Set Travel Size yang Praktis Dibawa Bepergian, Gak Ribet!
-
AQUA Bohong Soal Sumber Air? Klarifikasi Danone Sebut Air Akuifer Bikin Publik Makin Ragu
-
7 Krim Malam Mengandung Vitamin E untuk Usia 50 Tahun ke Atas agar Wajah Awet Muda
-
Siapa Ayah Na Daehoon? Setia Dampingi Putranya, Ternyata Punya Jabatan Mentereng