Selain pendataan, Wulan menyebut bahwa komunitas Sobat Budaya juga melakukan roadshow ke sekolah, universitas maupun panti sosial untuk memperkenalkan suatu budaya lebih detil dengan cara yang menyenangkan. Anak-anak muda yang mungkin belum mengenal jenis budaya tertentu dari suatu daerah bisa melihat langsung pertunjukkan tari, cerita tradisional atau dihibur dengan lagu-lagu tradisional.
"Misalnya ke panti asuhan kita dongenging cerita tradisional dari Indonesia. Mereka yang mungkin tidak tahu cerita tersebut jadi tahu dan memiliki rasa cinta tanah air," pungkasnya.
Meski masih berumur jagung, Sobat Budaya telah dipercaya untuk terlibat dalam pameran buku bertaraf dunia, Frankfurt Book Fair di Jerman pada Oktober 2015 lalu. Sobat Budaya berkesempatan untuk menyediakan informasi mengenai budaya Indonesia melalui search engine khusus.
"Kita juga launching Map of Batik di pameran tersebut. Bahkan batik Indonesia memiliki DNa berdasarkan garis dan distribusi warnanya. Jadi wajar jika motif batik dari satu daerah ke daerah di sekitarnya hampir sama. Sistem kami akan mendeteksi DNA dari satu jenis batik di Indonesia," pungkas Wulan.
Baru-baru ini Sobat Budaya juga baru saja meluncurkan aplikasi Peta Lagu Tradisional Indonesia. Aplikasi ini merupakan sebuah pemetaan lagu tradisional Indonesia yang menunjukkan persaudaraan dan kekerabatan musikan di berbagai daerah di Indonesia.
Meski menargetkan pendataan sejuta budaya Indonesia, Wulan mengakui bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan dukungan dan keterlibatan dari semua pihak untuk membantu melestarikan budaya Indonesia.
"Hingga kini sudah 33 ribu data yang masuk. Untuk mencapai sejuta kita memang butuh waktu dan dukungan semua pihak. Semoga semakin banyak anak muda dan masyarakat Indonesia yang peduli untuk melindungi budaya bangsa sendiri," harapnya.
Bagi Anda yang tertarik untuk bergabung dengan komunitas Sobat Budaya, bisa kunjungi langsung akun twitter mereka di @sobatbudaya, atau faceboook Budaya Indonesia. Jangan lupa untuk berbagi informasi budaya daerahmu di Budaya-Indonesia.org. Mari lestarikan budaya bangsa!
Berita Terkait
-
Lebih dari Sekadar Wangi: Bagaimana Komunitas Parfum Membangun Ruang Aman Anak Muda Jogja
-
Membaca, Menulis, Merangkai Diri: Kisah Perempuan di Puan dan Bukunya
-
Saat Gen Z Jogja Memilih Debu Lapangan daripada Scroll Tanpa Henti
-
Hunian Fleksibel Berbasis Komunitas: Cara Baru Pekerja Muda Tempat Tempat Tinggal di Kota Padat
-
Cerita Ruangkan: Oase di Tengah Hustle Culture Bagi Para Pekerja Kreatif
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
5 Rekomendasi Parfum Artis untuk Rayakan Natal 2025, Aroma Mewah dan Tahan Lama
-
Ramalan 6 Shio Paling Hoki Besok 23 Desember 2025, Keberuntungan Menghampiri!
-
Lebih dari Sekadar Roti: Kartika Sari Berbagi Hampers Jelang Natal di Momen Ulang Tahun Ke-50
-
5 Parfum yang Cocok Dipakai First Date: Wanginya Mewah, Elegan, dan Berkesan!
-
Minions Run hingga Meet & Greet: Liburan Akhir Tahun Makin Seru Bareng Bob dan Tim
-
7 Bedak Tabur Terbaik untuk Sehari-Hari yang Awet, Bikin Wajah Natural Glowing
-
Bye Bye Luntur! 5 Lipstik Tahan Makan dan Minum yang Bikin Bibir On Point Seharian
-
5 Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Half Maraton, Bantalan Empuk Setara Brand Dunia
-
Transformasi Desa Bilebante: Dari Bekas Tambang Pasir Jadi Desa Wisata Hijau
-
8 Ide Menu Bakar-bakaran Malam Tahun Baru yang Menggugah Selera