Suara.com - Tingginya persaingan hidup di perkotaan memaksa masyarakatnya untuk bekerja keras siang malam. Secara tak disadari persaingan masyarakat perkotaan membuat mereka rentan mengidap stres dibanding mereka yang tinggal di pedesaan.
Hal ini diperparah dengan suasana kota yang sibuk, macet, bising lagi polutif serta tuntutan untuk selalu serba cepat maka kemungkinan stres pun makin tinggi.
Dokter spesialis jiwa Danardi Sosromihardjo mengatakan, jika stres tak tertangani dengan baik, bukan tak mungkin masyarakat perkotaan rentan mengalami depresi yang berujung pada kematian.
"Di kota tuntutan hidup lebih besar dibanding di desa. Kompetisi tinggi, maka tekanan juga lebih tinggi. Apalagi gaya hidup masyarakat perkotaan juga dipenuhi dengan budaya instan," ujar dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia pada Pfizer Press Circle di Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Sebenarnya, lanjut Danardi, tiap manusia mempunyai karakter dan mekanisme pertahanan masing-masing untuk menghadapi kecemasan. Jika karakter yang dialami positif dan mekanisme pertahanannya tepat maka individu itu bisa mengendalikan stres dengan baik.
"Tapi jika stres semakin menjadi-jadi dan menimbulkan ketegangan terus menerus sebaiknya konsultasikan ke psikiater. Penanganan yang tepat bisa membantu mengurangi gejala yang dapat meningkatkan kualitas hidup," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
-
Curhat Pilu Mongol Stres, Uang Rp 53 Miliar Lenyap Dipinjam Cagub Korup dan Takut Ikut Diciduk KPK
-
Ketika Stres Diam-Diam Bikin Tubuh Sakit, Dokter Indonesia Angkat Isu Ini ke Eropa
-
Review Film Gereja Setan: Horor Mencekam yang Mengguncang Jiwa dan Iman
-
Uniknya Cara Healing Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Bikin Netizen Ngakak: Wah, Sama Pak!
-
Benarkah Berat Badan Naik Saat Kurang Tidur dan Stres? Waspada Risiko Obesitas
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
Terkini
-
Sekolah Paket C, Intip Pendidikan Anggota DPRD Gorontalo yang Dipecat usai Ucap Rampok Uang Negara
-
UTS Insearch Sydney Sekolah Apa? Tercantum di Riwayat Pendidikan Gibran
-
Buat yang Ketinggalan Reshuffle Kabinet Merah Putih: Ini Daftar Menteri yang Diganti Presiden
-
Smile Line Bisa Dihilangkan Pakai Skincare Apa? Ini 5 Rekomendasi Produk yang Bagus
-
Gaji Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Gorontalo yang Dipecat Usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara'
-
7 Prompt Gemini AI Foto Jadi Selebriti Dikerubungi Paparazzi dan Wartawan
-
Moisturizer Emina Bisa untuk Usia 40 Tahun ke Atas? Ini Rekomendasi Produk yang Cocok
-
Hartanya Minus, Segini Utang Wahyudin Moridu yang Viral Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Link Download SKB 3 Menteri Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, PDF Siap Unduh
-
Link Download Stiker Stop "Tot Tot Wuk Wuk", Bisa Dipasang di Kendaraan Pribadi