Bahkan mereka memiliki program advokasi untuk menampung keluhan korban bullying dan menyampaikannya ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk berpartisipasi memberikan konsultasi kepada korban bullying di situs Sudah Dong!
"Jadi memang tujuan komunitas Sudah Dong! adalah membantu membela korban bullying dan menginisiasi pembentukan peraturan atau undang-undang untuk mencegah terjadinya perploncoan dan bullying. Jadi tidak hanya merangkul tapi juga kita berikan solusi bersama KPAI," tambah perempuan yang menjabat sebagai Ketua umum Model United Nations (MUN) ini.
Hebatnya lagi, komunitas yang beranggotakan para remaja ini sudah bisa meluncurkan buku panduan yang berisi tentang melawan bullying. Siapapun bisa mendapatkannya secara cuma-cuma hanya dengan mengunduh di situs www.sudahdong.com dan menyebarkannya untuk turut serta mensosialisasikan antibullying.
"Yang terukur setidaknya lebih dari 6000 orang telah sadar akan dampak dari bullying lewat buku panduan kami. Kami ingin setidaknya 1jt orang baca buku panduan ini agar semakin banyak orang yang berhenti melakukan bullying," tambah mahasiswi Tufs University Amerika Serikat ini.
Melalui berbagai program yang diinisiasi Komunitas Sudah Dong! Katya berharap masyarakat juga tidak tinggal diam ketika mendapati adanya kasus bullying yang menimpa anak atau seseorang di lingkungan sekitarnya.
"Yuk sama-sama perangi kekerasan atau aksi bullying pada anak. Jangan menyerah untuk terus suarakan agar anak kenal toleransi, sehingga kasus bullying akan berkurang," tutupnya.
Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai kegiatan Komunitas Sudah Dong! Kunjungi situs mereka di www.sudahdong.com atau akun twitter mereka di @sudahdong.
Berita Terkait
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Perwakilan Aliansi Ojol Aksi 179 Temui Anggota Komisi V DPR RI: Katanya Ada Bang Dasco Juga
-
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati
-
Di Tengah Krisis Literasi, Kampung Ini Punya Perpustakaannya Sendiri
-
7000 Peserta Taklukan Garmin Run Indonesia 2025: Dari Lari ke Gaya Hidup Berkelanjutan!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura