Suara.com - Tidur merupakan ritual tak terpisahkan bagi semua orang di kolong langit ini. tapi, apakah semua warga dunia memiliki kebiasaan yang sama saat tidur?
Huffington Post mencoba mencari tahu hal ini. Dan dari hasil penelusuran, mereka menemukan ternyata tidur memiliki hubungan yang mendalam dengan budaya, tradisi dan kebiasaan satu daerah. Dengan kata lain, masing-masing daerah memiliki kebiasaan unik terkait kegiatan yang biasa dilakukan di malam hari ini.
Berikut adalah enam kebiasaan tidur mungkin agak aneg dari seluruh dunia :
1. Tidur siang untuk menaiki tangga perusahaan (Jepang)
Orang Jepang menyebut tradisi budaya tidur siang di sela pekerjaan ini sebagai inemuri, yang berarti "tertidur saat hadir". Ini jauh dari tabu, karena pada kenyataannya, itu dimaksudkan untuk menyatakan bagaimana lelahnya seseorang setelah bekerja keras. Salah satu alasan untuk ini mungkin karena orang-orang Jepang termasuk populasi yang memiliki waktu tidur yang paling pendek di dunia, dengan rata-rata hanya 6 jam 22 menit per malam.
Tidur siang juga dapat membuat Anda lebih baik pada pekerjaan Anda. Studi ini menunjukkan bahwa tidur siang membuat Anda lebih kreatif, waspada dan fokus.
2. Tidur telanjang (Inggris)
Sepertiga orang Inggris melaporkan tidur telanjang, dapat memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk pengaturan suhu yang lebih baik dan ikatan dengan pasangan Anda.
3. Tidur dalam kelompok (Australia)
Yasmine Musharbash, seorang antropolog di University of Sydney, melaporkan bahwa tidur ditandai dengan preferensi budaya dalam kelompok Aborigin.
"Orang-orang selalu tidur di tempat orang lain. Mereka yang lebih muda, tidur di deretan paling dalam, atau di tempat tidur atau di kasur. Mereka membuat baris yang ditetapkan untuk melindungi satu sama lain. Seperti anak-anak dan orang tua, di mama orang yang lebih dewasa tidur paling pinggir," katanya kepada Sydney's Child.
Ketenangan pikiran, yang bisa berasal dari perasaan perlindungan dan kebersamaan, adalah unsur penting untuk sukses.
4. Tidur di tempat tidur gantung (Meksiko)
Tempat tidur gantung atau hammock adalah industri besar di Semenanjung Yucatán Meksiko, ini seperti kembali ke zaman kolonial. Banyak orang memiliki tempat tidur gantung di atas tempat tidur mereka, tapi tidak ada bukti nyata yang menunjukkan cara ini lebih baik.
5. Tidak terjadwal (Botswana dan Zaire)
"Di banyak suku pemburu dan pengumpul modern, seperti Kung dari Botswana dan Efe dari Zaire tidur merupakan hal yang selalu beerubah-ubah dan tak pasti, " kata antropolog Carol Worthman pada Discover Magazine.
"Mereka tidur ketika memang mereka merasa ingin, baik pada siang hari, di malam hari atau pun di tengah malam. Tidak pada berulang dan tetap seperti kebanyakan masyarakat Barat," katanya.
Spesialis Kedokteran mengatakan bahwa tidur hanya ketika Anda merasa sudah lelah adalah cara yang pasti untuk mendapatkan istirahat yang lebih baik dan mencegah "kecemasan tidur"
6. Tidur budaya (Bali, Indonesia)
Orang-orang di Bali, Indonesia, telah diamati menunjukkan sesuatu yang disebut "takut tidur" atau "Poeles Todoist" menurut Worthman. Dalam situasi stres, mereka bisa jatuh langsung ke dalam tidur yang nyenyak, praktek ini dia disebut sebagai "akuisisi budaya".
Pada orang Bali, tidur dapat membantu mengurangi atau bahkan menghapus respon rasa takut, menurut laporan majalah Time .
Ini sebagai bukti bahwa tidur bukan hanya fenomena biologis. Ini berakar dalam budaya, gaya hidup dan kebiasaan kita. Jika tidak ada yang lain untuk meredakan takut Anda, cobalah lakukan metode ini.
Berita Terkait
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Dari Rindu sampai Candu: Fenomena Sleep Call Anak Muda
-
Dari Mal Hingga Taman Kota: 5 Transformasi Ruang Urban untuk Lestarikan Budaya
-
5 Fakta Unik Keraton Solo: Berdiri Sejak Kapan?
-
8 Alasan Ilmiah Kenapa Tidur Cukup adalah Skincare Anti-Aging Terbaik
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun