Sebanyak 13 warga Kragilan memanfaatkan peluang kepariwisataan setempat dengan membuka warung-warung dari bambu yang menyediakan minuman hangat seperti kopi, teh, dan susu, menu makan seperti nasi goreng, ayam penyet, ayam goreng, dan mi, serta camilan seperti gorengan tahu, tempe, dan pisang.
"Kalau Sabtu dan Minggu lebih ramai, lebih banyak yang datang. Kami 'kelarisan' (Dagangan laku keras, red.)," kata Ngatirah, salah satu pemilik warung, dengan berbahasa jawa.
Selama ini, wisatawan yang berkunjung ke "Top Selfie Pinusan" berasal dari berbagai kota, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, Klaten, Salatiga, Boyolali, Kota Magelang, Kudus, Jepara, dan Kendal. Wisman yang telah melawat ke tempat itu, berasal dari beberapa negara di Eropa.
"Bahkan sekarang menjadi pilihan untuk foto 'pre-wedding' (Sebelum hari pernikahan, red.). Rata-rata dalam seminggu ada tiga pasangan 'pre-wedding' di sini. Untuk mereka juga belum kami tarik biaya khusus. Masih tetap tarif parkir kendaraannya," ucapnya.
Pihak Pemerintah Kabupaten Magelang dan seorang anggota DPR RI, katanya, juga pernah datang untuk melihat langsung lokasi tersebut. Bahkan, dengan mengendarai mobil pribadi, Bupati Magelang Zaenal Arifin yang kampung halamannya di salah satu desa di Kecamatan Pakis, terkesan secara diam-diam juga berkunjung ke "Top Selfie Pinusan".
"Waktu itu, Pak Bupati 'nyetir' mobil sendiri. Dua kali ke sini. Tetap kami minta uang parkir. Kami tidak tahu kalau beliau Pak Bupati," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Magelang Edy Susanto menyambut positif inisiatif warga menjadikan kawasan hutan tersebut sebagai tempat wisata yang dikelola secara mandiri dengan tetap mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam.
Masyarakat mencurahkan energi kreatifnya untuk mengelola seoptimal mungkin tempat itu agar pemanfaatan kepariwisataannya semakin berkembang dan pengunjung bertambah banyak.
"Biasanya malah seperti itu lebih berkembang, karena masyarakat menjadi 'pemain' dan merasa ikut memiliki secara kuat," ujarnya.
Pihak pengelola mengatur warga bergiliran jaga parkir kendaraan pengunjung. "Top Selfie Pinusan" dibuka setiap hari, pukul 06.00-18.00 WIB. Malam hari, warga melarang wisatawan menginap atau berkemah di lokasi yang tak jauh dari Sungai Tumpang dan sumber air Kragilan yang memasok air bersih untuk rumah tangga dan pertanian sayuran warga di 13 dusun di bagian yang lebih rendah daripada Kragilan.
Mereka yang berkunjung ke tempat itu, umumnya para remaja, rombongan keluarga, dan pelajar setelah pulang sekolah. Pihaknya melarang pelajar datang ke tempat itu, ketika masih jam-jam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Setiap satu jam sekali, petugas dilengkapi radio komunikasi berpatroli di kawasan "Top Selfie Pinusan" untuk mencegah tempat itu digunakan pasangan muda-mudi melakukan perbuatan maksiat.
"Jangan sampai hutan wisata kami ini cemar namanya," kata Penasihat Pengelola "Top Selfie Pinusan" yang juga warga setempat, dan anggota Satuan Perlindungan Masyarakat Desa Pogalan Windu Nugroho.
Setiap Jumat Wage dan Selasa Kliwon, warga menggelar tradisi doa untuk keselamatan dan kenyamanan siapa saja yang berkunjung ke "Top Selfie Pinusan", sedangkan setiap Senin, dua petugas diturunkan secara khusus untuk memunguti sampah dari lokasi tersebut. Sampah yang terkumpul kemudian dibakar.
Suasana hutan "Top Selfie Pinusan" yang tetap terjaga asri, nyaman, sejuk, tenang, dan bersih, setidaknya juga diakui oleh Reni Indarwati dan Neta Kusumaningrum, dua pemudi dari Kota Solo yang berkunjung siang itu.
"Wah memang bagus tempatnya," kata Neta saat bersama sahabatnya itu selesai berswafoto kemudian menikmati teh hangat dan camilan di warung milik Ngatirah.
Kalau "Top Selfie Pinusan" dibilang "wow!", memang demikian pasnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
5 Rekomendasi Parfum Artis untuk Rayakan Natal 2025, Aroma Mewah dan Tahan Lama
-
Ramalan 6 Shio Paling Hoki Besok 23 Desember 2025, Keberuntungan Menghampiri!
-
Lebih dari Sekadar Roti: Kartika Sari Berbagi Hampers Jelang Natal di Momen Ulang Tahun Ke-50
-
5 Parfum yang Cocok Dipakai First Date: Wanginya Mewah, Elegan, dan Berkesan!
-
Minions Run hingga Meet & Greet: Liburan Akhir Tahun Makin Seru Bareng Bob dan Tim
-
7 Bedak Tabur Terbaik untuk Sehari-Hari yang Awet, Bikin Wajah Natural Glowing
-
Bye Bye Luntur! 5 Lipstik Tahan Makan dan Minum yang Bikin Bibir On Point Seharian
-
5 Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Half Maraton, Bantalan Empuk Setara Brand Dunia
-
Transformasi Desa Bilebante: Dari Bekas Tambang Pasir Jadi Desa Wisata Hijau
-
8 Ide Menu Bakar-bakaran Malam Tahun Baru yang Menggugah Selera