Suara.com - Perdebatan mengenai produk makanan yang mengandung bahan haram memang tidak ada habisnya. Bahkan tak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa emulsifier berkode E sudah pasti mengandung babi.
Menurut Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Produk Pangan BPOM, Tetty Sihombing, penggunan kode E untuk menjelaskan kandungan emulsifier pada produk pangan kemasan tidak berarti makanan tersebut mengandung babi.
"Kalau di Indonesia, emulsifier dengan sandi E tidak ada kaitan dengan asal usul babi di dalamnya. Itu penandaan dari Eropa untuk bahan tambahan pangan. Namun tidak otomatis urusannya di Indonesia produk itu mengandung babi," ujarnya.
Tetty menegaskan masyarakat tak perlu panik dengan adanya pencantuman Emulsifier berkode E pada produk pangan. Melalui BPOM, makanan yang mengandung bahan babi akan diberikan label tertentu sehingga mudah untuk dipahami masyarakat.
"Ada ketentuan, produk yang mengandung babi diberi logo bergambar babi. Jadi bisa memudahkan masyarakat yang menghindarinya. Untuk perusahaan yang tidak mencantumkan akan kita kenakan enforcement," imbuhnya.
Untuk itu Tetty meminta masyarakat agar lebih jeli saat membeli suatu barang. Memperhatikan informasi yang terdapat pada kemasan bisa membantu konsumen menemukan barang yang dibutuhkannya.
"Lihat label pangannya. Disitu bisa dilihat kode produksi, izin edar, komposisi, kehalalan hingga kadaluwarsa. Kalau produk kemasan yang Anda beli tidak ada label pangan jangan dibeli karena kita tidak bisa menjamin kualitas isinya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Libur dan Cuti SKB 3 Menteri Tahun 2026: Tips Agar Bisa Dapat 'Long Weekend'
-
5 Rekomendasi Sepatu Jalan Lokal Setara Hoka Original, Kualitas Juara Berani Diadu
-
7 Merek Vitamin Magnesium untuk Pelari, Bikin Lari Makin Ngebut Tanpa Kram
-
5 Rekomendasi Serum Rambut Rontok Terbaik, Penumbuh Rambut Paling Ampuh Auto Lebat
-
Lebih Baik Skincare Mahal Tapi Pakai Sedikit atau Murah Tapi Rutin? Ini Perhitungan Logisnya
-
5 Lipstik Transferproof Tahan Keringat dan Nyaman Saat Cuaca Panas, Bibir Tidak Gampang Kering
-
7 Rekomendasi Wisata One Day Trip di Semarang yang Low Budget, Cocok Buat Liburan Tahun Baru
-
Ferry Irwandi Pamit dengan Transparansi Laporan Donasi Rp10 Miliar Aceh-Sumatra
-
3 Sepatu Murah dan Nyaman untuk Olahraga Harian, Harga di Bawah Rp500 Ribu
-
Jerawat Bikin Cemas? Ini 5 Tips Psikologis untuk Mengatasinya