Suara.com - Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Yogyakarta menemukan dua sampel jajanan anak mengandung pewarna tekstil Rodamin B. Jajanan itu dijual di lokasi Pasar Malam Perayaan Sekaten Yogyakarta.
"Dari 12 sampel makanan yang dijual di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS), ada dua sampel yaitu aromanis warna merah dan ungu yang mengandung rodhamin B," kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta, I Gusti Ayu Adi Arya Patni usai melakukan pemeriksaan makanan di kawasan PMPS, Yogyakarta, Senin (14/12/2015).
Dari 12 sampel makanan di kawasan PMPS yang telah diperiksa oleh BBPOM menggunakan rapid test antara lain es kolang-kaling, bakso kuah, bakso tusuk, aromanis, berondong merah, serta mie bakso. Namun yang positif memakai zat berbahaya hanya dua aromanis berwarna merah dan ungu.
Hasil uji laboratorium untuk dua sampel jajanan anak aromanis atau kembang gula berwarna merah, murni menggunakan pewarna sintetis Rodhamin B. Sedangkan aromanis ungu menggunakan campuran Rodamin B dengan pewarna makanan "brilliant blue".
Adapun Rodhamin B sendiri, menurut dia, merupakan zat pewarna sintetis yang biasa digunakan untuk industri tekstil dan kertas. Konsumsi Rhodamin B dalam jangka panjang dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisiologis tubuh, dan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati.
"Tapi perlu saya katakan, memang tidak semua aromanis mengandung zat berbahaya, " kata dia.
BBPOM akan memberikan pembinaan kepada pedagang jajanan anak yang mengandung bahan berbahaya. Apabila masih menjual dengan campuran zat yang sama, BBPOM akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Istimewa untuk Yogyakarta untuk melarang penjual jajanan tersebut berjualan di PMPS.
"Kami tidak berwenang melarang mereka berjualan. Sehingga jika mereka masih berjualan kami akan berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bersangkutan untuk melarang mereka berjualan," kata dia.
BBPOM Yogyakarta masih akan melakukan pengawasan secara intensif di PMPS Yogyakarta sejak berlangsung 4 Desember 2015 hingga berakhir pada 29 Desember 2015. Selain diimbangi peran aktif dari petugas BBPOM, masyarakat juga harus selektif dalam memilih makanan atau jajanan yang memiliki warna mencolok.
"Yang penting akan terus kami kawal apakah produk yang dijual di sini (PMPS) mengandung bahan berbahaya atau tidak," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud