Suara.com - Warga Muslim yang bermukim di pinggiran Sungai Kapuas, Pontianak Kalimantan Barat biasa memainkan "meriam karbit" di akhir bulan Ramadan. Ini merupakan bentuk ungkapan syukur atas kemenangan melawan hawa nafsu selama bulan Ramadan.
Tradisi membunyikan meriam sudah dilakukan sejak sultan pertama Pontianak, yakni pendiri Kota Pontianak Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie tahun 1771 Masehi. Pada saat itu Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie dan rombongan menembakkan meriam berpeluru sebanyak dua kali.
Pada saat peluru pertama jatuh di tengah hutan belantara, maka disitulah dijadikan lokasi pendirian Istana Kadriah, dan tembakan kedua atau tepatnya peluru kedua mendarat sebagai penanda lokasi pendirian Masjid Jami` Kesultanan Pontianak yang kini letaknya tidak begitu jauh.
Dulunya tradisi memainkan meriam dilakukan sebagai tanda awal datangnya bulan suci Ramadan dan juga sebagai tanda berakhirnya Ramadan. Hingga kini menjadi tradisi masyarakat Melayu Kota Pontianak dalam menyambut dan memeriahkan malam Takbiran.
"Permainan meriam karbit sudah menjadi tradisi turun temurun nenek moyang kami dalam memeriahkan bulan Ramadhan dan menyambut malam takbiran di sepanjang Sungai Kapuas," kata Ketua Umum Meriam Karbit Batas Kota Parit Mayor, Mawardi di Pontianak, Senin (13/6/2016).
Ia menjelaskan, seiring berkembangnya zaman, digelar festival meriam karbit yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak dalam melestarikan permainan rakyat tersebut.
"Kelompok meriam karbit kami selalu ikut dalam festival, dalam ikut berperan serta dalam memeriahkan dan melestarikan permainan rakyat tersebut," katanya.
Untuk tahun 2016, pihaknya akan menurunkan sebanyak 19 meriam karbit, yakni enam meriam yang dibuat dari balok kayu, sisanya dari paralon besi dan plastik.
"Hampir setiap tahun kami selalu bergotong royong membuat meriam karbit, baik membuat baru maupun merakit kembali meriam tahun-tahun sebelumnya untuk menyambut dan memeriahkan malam takbiran di Pontianak," ungkap Mawardi.
Menurut dia, masyarakat Kelurahan Parit Mayor secara gotong royong membuat meriam karbit, sejak seminggu berjalannya bulan Ramadan hingga sekarang.
Pembuatan meriam karbit, selain membutuhkan waktu yang cukup lama, juga memerlukan biaya yang cukup besar, yakni sekitar Rp5 juta /unit sehingga harus dilakukan secara gotong royong dan mengumpulkan dana dari sumbangan masyarakat.
Proses pembuatan meriam karbit yang dimulai dari kayu utuh, terlebih dahulu dibelah menjadi dua bagian, kemudian bagian itu dilubangi sepanjang kayu yang dibelah menggunakan gergaji mesin atau manual, setelah selesai kedua belah yang telah dilubangi itu disatukan kembali dengan diikat menggunakan rotan.
Proses permainan meriam karbit, yakni agar meriam karbit yang dibuat menghasilkan bunyi dentuman yang keras seperti sungguhan, yakni dengan memasukkan air secukupnya, kemudian dicampur dengan karbit seberat setengah kilogram, kemudian lubang yang telah disiapkan khusus ditutup selama tiga menit, kemudian barulah disulut dengan api.
"Permainan meriam karbit tampak meriah, ketika malam takbiran, karena ratusan meriam karbit akan berbunyi secara bergantian, sehingga seperti di 'medan perang', karena antar kelompok seolah saling serang dengan bunyi kan meriam karbit," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Ramadan 2026 Tinggal Berapa Hari Lagi? Cek Hitung Mundurnya di Sini
-
Berapa Hari Lagi Puasa Ramadan 2026? Ini Perhitungannya
-
Puasa Ramadan 2026 Masih Berapa Hari Lagi? Simak Jadwalnya di Kalender Hijriah
-
Ramadhan 2026 Kurang Berapa Hari Lagi? Siap-siap Sambut Bulan Puasa
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
World Youth Festival 2025 Resmi Ditutup, Pemuda Global Didorong Jadi Inovator Masa Depan
-
Dari Indonesia hingga Malaysia, Pemuda Dunia Berkolaborasi di WYF 2025
-
5 Rekomendasi Sandal Kesehatan untuk Penderita Rematik, Mulai Rp 17 Ribuan
-
5 Rekomendasi Eye Cream untuk Atasi Kerutan Sekitar Mata, Mulai dari Rp 30 Ribuan
-
5 Foundation dengan SPF Terbaik untuk Tampilan Flawless, Praktis Dipakai Sehari-hari
-
5 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Samba Ori, Kualitas Setara Versi Aman di Dompet
-
4 Cara Cek Tipe Kulit Wajah Kering, Berminyak atau Kombinasi
-
Cara Cek Kemacetan di Google Maps Agar Liburan Nataru Lancar
-
5 Rekomendasi Moisturizer Wardah untuk Perbaiki Skin Barrier, Wajah Anti Kering dan Kusam
-
Ramalan Shio Besok 25 Desember 2025, Siapa yang Paling Beruntung di Hari Natal?