“Berdasarkan informasi terbaru, Wings Air akan mulai membuka rute penerbangan langsung Makassar-Wakatobi, 7 kali seminggu setiap hari, mulai akhir Oktober 2016. Ini sebenarnya agak mundur dari jadwal semula, yang direncanakan terbang di akhir September 2016, sesuai slot time yang tersedia,” kata Arie.
Arie melanjutkan, Garuda Indonesia juga akan membuka rute penerbangan dari Denpasar-Wakatobi akhir 2016. Jika ini terealisasi, maka wisman yang berwisata ke Bali bisa langsung terbang ke Wakatobi. Akses dari pintu utama wisman ke Tanah Air tersebut bisa terkoneksi ke Wakatobi.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga telah mengunjungi kawasan ini untuk mengidentifikasi dukungan 3 bidang, yakni penyehatan lingkungan permukiman (sanitasi), pengembangan pemukiman, dan sistem penyediaan air minum (SPAM).
“Konsultan yang ditugasi oleh Bank Dunia juga sudah melakukan survei dan pengambilan data ke Wakatobi,” kata Arie lagi.
Bagaimaan dengan amenitasnya?
Rapat pembahasan Perpres Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Wakatobi pada 7 Oktober 2016 sudah membahas seluruh pasal dalam rancangan tersebut. Isinya masih berbasis pada Rancangan Perpres Danau Toba, yang akan segera dijalankan.
“Rapat selanjutnya akan membahas lampiran. Lampiran #1 tentang peta deliniasi Zona Koordinatif, dan Lampiran #2 peta deliniasi Kawasan Otoritatif.
Saat ini menunggu surat dari Bupati Wakatobi. Setelah peta dari bupati diterima, maka rapat pembahasan rancangan Perpres akan dilanjutkan kembali dan melibatkan daerah yang bersangkutan,” jelas Arie.
Total area yang akan diusulkan untuk BOP adalah 425 hektare (ha), yang terdiri dari 350 ha di Pulau Hoga, 70 ha di Sombano (Pulau Kaledupa), dan 5 ha di Wangiwangi (untuk kantor BOP).
“Semakin banyak daerah yang bisa mengemas diversivikasi produk wisatanya, akan semakin mengundang wisman untuk mengunjunginya. Ketika itu berada dalam satu kawasan, maka akan mengangkat potensi daerahnya secara bersama-sama,” kata Hiramsyah.
Di banyak momentum, menpar sering menyampaikan, semakin banyak daerah yang bersama-sama membangun kawasan pariwisata, semakin banyak investasi yang masuk, semakin bagus dan semakin cepat maju.
“Ingat, pariwisata adalah cara yang paling cepat dan paling mudah untuk menaikkan PDB, menghasilkan devisa, dan mengatasi problem ketenagakerjaan. Dampak 1 juta dolar AS terhadap PDB adalah sebesar 170 persennya. PDB mencerminkan pendapatan per kapita,” kata Arief.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
5 Rekomendasi Lipstik Wardah untuk Bibir Gelap: Warna Natural, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
Tapak Suci SMK Skill Village Islamic School Sabet Prestasi di Banten Pencak Silat Competition 2025
-
13 Ide Kostum Hari Pahlawan 2025, Dari Soekarno hingga Gundala Putra Petir
-
5 Pelembap Mengandung Vitamin C Bagi yang Ingin Hempas Flek Hitam, Bikin Wajah Cerah
-
Hari Pahlawan 2025 Apakah Tanggal Merah? Cek Jawaban Resminya di Sini!
-
5 Cushion Mengandung SPF yang Cocok untuk Usia 30-an, Bantu Cegah Penuaan
-
7 Pilihan Eyeshadow Lokal yang Sudah BPOM: Harga Terjangkau dan Aman
-
7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
-
5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
-
Rahasia Kuah Medok dan Bening: 6 Resep Soto Ayam Khas Nusantara