Suara.com - Butuh waktu lama bagi seorang perempuan bernama Becky Dann untuk menerima dan mencintai tubuhnya.
Pada usia empat tahun, Becky didiagnosis mengalami scoliosis, yang membuat tulang belakangnya menjadi bengkok. Sejak saat itu, perempuan berusia 22 tahun tersebut tak pernah bisa lepas dari kursi rodanya untuk berjalan ataupun bergerak. Dia mengalami kelumpuhan acak yang bisa berlangsung selama beberapa minggu.
Becky telah berjuang dengan hal berat ini selama bertahun-tahun, hingga akhirnya ia memutuskan melakukan serangkaian pemotretan, yang berfokus sepenuhnya pada tubuhnya.
"Itu selalu menjadi sesuatu yang ingin saya lakukan, tapi saya tidak pernah memiliki kepercayaan diri untuk melakukannya.Tapi kemudian suatu hari saya didatangi oleh seorang fotografer yang ingin memotret orang dengan scoliosis. dan ternyata dia juga memiliki scoliosis. Saya pikir itu menakjubkan," kata dia pada metro.co.uk.
Becky akhirnya melakukan beberapa pemotretan yang memberinya kepercayaan diri untuk fokus pada tugas akhir di universitasnya, dengan tubuh dan kecacatannya.
Hasilnya, sebuah koleksi foto yang dinamakan 'I'm Fine, menjadi sebuah proyek mengagumkan, di mana Becky berpose topless di kursi roda yang menunjukkan kondisinya.
"Aku hanya ingin menemukan cara untuk menunjukkan kecacatanku dan juga untuk memberitahu pada semua orang bahwa aku baik-baik saja. Aku tidak akan hancur, jika orang lain menggangguku," papar Becky.
Proyek ini awalnya dimulai sebagai cara bagi Becky untuk mengeksplorasi kecacatannya, namun perlahan-lahan berubah menjadi sebuah proyek tentang penerimaan diri dan persepsi orang tentang kecantikan dan disabilitas.
"Saya pikir sangat penting untuk menunjukkan orang dengan disabilitas di media, apalagi jika mereka digambarkan dengan kesan yang seksi. Mengapa kita tidak boleh? Kita semua harus dibuat untuk merasa cantik. Setiap orang indah dengan cara yang berbeda dan ini yang harus dirayakan," ungkap dia.
Baca Juga: Apple Music Sambangi 24 Negara Baru, Termasuk Indonesia
Baginya, harus ada perayaan bagi mereka penyandang disabilitas. Perlu ada lebih banyak orang dengan disabilitas di majalah. Ada begitu banyak perempuan cantik di luar sana, jadi mengapa mereka tak boleh ikut merayakan kecantikan mereka bersama perempuan lainnya?
Pproyek Becky seakan memberi tahu bahwa yang dibutuhkan dunia lebih dari gambaran dari seorang perempuan dengan disabilitas yang ingin dilihat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Diperingati Setiap 22 November, Ini Sejarah Hari Perhubungan Darat Nasional
-
7 Rekomendasi Lipstik Warna Natural untuk Anak Sekolah, Harga Mulai Rp9 Ribuan
-
5 Bedak Padat Lokal yang Bisa Menyamarkan Ketidaksempurnaan Kulit
-
Ramalan Zodiak 22 November 2025: Taurus Akan Berbuah Manis, Virgo Lembutlah Pada Pasangan
-
5 Shio Paling Beruntung 22 November 2025, Rezeki dan Asmara Beriringan
-
Dari Street Art Hingga Supercar Mahal: Intip Kolaborasi Lintas Dunia di Streetscape 2025
-
Wajib Coba! Tenya, Restoran Tempura Legendaris Jepang, Buka Gerai Kedua di Gandaria City
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana