Pengikutnya Ribuan di Indonesia
MAFINDO kini tumbuh menjadi gerakan sosial yang memiliki pengikut ribuan di seluruh Indonesia. Komunitas ini sadar jika kehadirannya tak melulu harus bergerak di dunia online, tetapi juga harus berkontribusi langsung melakukan gerakan offline yang beragam.
"Kami banyak bikin gerakan-gerakan, program-program, kami mulai mengajak kelompok-kelompok yang satu visi dengan kami di daerah masing-masing dan bergerak di daerah sendiri-sendiri," jelas Anita.
Selain itu, MAFINDO juga kerap melakukan audiensi dan pertemuan dengan pemuka agama, pemimpin daerah serta public figure yang berpengaruh di Indonesia. Sadar jika anak muda merupakan sasaran empuk para penyebar berita palsu, MAFINDO turut bergerilya melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dan pesantren.
"Yang kami sasar sebenarnya adalah memberikan banyak pendidikan ke semakin banyak orang mengenai bagaimana hoax dan mendeteksi hoax sehingga masyarakat tidak sembarangan lagi main meneruskan informasi yang sebenarnya tidak benar," jelasnya.
Penyebaran informasi fitnah atau palsu cenderung akan membuat pembacanya untuk membenci seseorang atau sesuatu. Dalam sebuah informasi sesat sendiri, ada beberapa kategori semisal hoax, fitnah, ujaran kebencian atau hanya sekadar misleading.
Maka dari itu, MAFINDO memberi beberapa kategori dalam membedakan suatu informasi yang tersebar. "Jika masuk ke fanbook MAFINDO, biasanya setelah verifikasi akan ada kategori apakah hoax, fitnah atau misleading saja. Jadi tak selalu hoax," jelas Anita merinci.
Setahun lebih berkecimpung sebagai salah satu Duta Anti Hoax, Anita menilai masyarakat Indonesia sebenarnya sangat mudah untuk diajak memahami bahwa hoax merupakan sesuatu yang berbahaya dan harus berhati-hati. Tetapi, menurutnya yang sulit adalah mempertahankan konsistensi untuk mau melakukan verifikasi informasi.
"Ada beberapa faktor penyebabnya, salah satunya, orang Indonesia itu 'irit quota' dalam artian hanya baca headline, lalu langsung disebar dan berpikiran bahwa hal tersebut benar," terangnya.
Lalu, apalagi yang menyebabkan masyarakat Indonesia mudah percaya berita hoax? Simak ulasan selanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik untuk Menghilangkan Bekas Jerawat
-
4 Peeling Serum Terbaik untuk Usia 30 Tahun, Bikin Kulit Cerah dan Awet Muda
-
5 Rekomendasi Maskara Wudhu Friendly dan Mudah Dibersihkan, Cocok Buat Muslimah Anti-Ribet
-
5 Rekomendasi Bedak Padat dengan Hasil Dewy, Bikin Kulit Glowing Tanpa Terlihat Berminyak
-
6 Rekomendasi Parfum Aroma Bunga untuk Wanita Karier, Elegan dan Tahan Lama
-
7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Zinc Oxide dan Titanium Dioxide
-
3 Cushion Mengandung Hyaluronic Acid untuk Usia 40-an, Bisa Samarkan Garis Halus
-
5 Rekomendasi Kuteks Halal dan Wudhu Friendly untuk Muslimah, Mulai Rp5 Ribuan
-
60 Kata-kata Hari Guru Nasional 2025 Biar Gurumu Nggak Cuma Balas 'Terima Kasih Kembali'
-
5 Rekomendasi Parfum Evangeline Wangi Fresh untuk Segala Acara, Harga Rp30 Ribuan