Suara.com - Seorang lelaki berusia 40 tahun, kehilangan penisnya sejak 17 tahun lalu. Kini, lelaki yang tidak diketahui namanya tersebut berhasil menjalani operasi transplantasi penis di Afrika Selatan. Meski ada perbedaan warna, hal tersebut akan segera diatasi ahli bedah dengan metode tato.
Sekadar diketahui, lelaki tersebut kehilangan penisnya karena ada komplikasi dari proses khitan tradisional yang dijalani.
Operasi dilakukan tim ahli medis yang juga berhasil melakukan transplantasi penis pertama mereka pada Desember 2014 lalu.
Dilakukan selama 10 jam, operasi dijalankan di Rumah Sakit Tygerberg, Cape Town, Afrika Selatan, dan menjadi lokasi pertama yang berhasil menjalani transplantasi penis secara dua kali berturut-turut. Diharapkan, lelaki tersebut dapat mendapatkan kembali semua fungsi kencing dan reproduksi.
"Dia jelas salah satu pasien paling bahagia yang pernah kita lihat di bangsal kita. Dia melakukannya dengan sangat baik. Tidak ada tanda-tanda penolakan dan semua struktur yang terhubung kembali tampaknya bisa sembuh dengan baik," jelas Profesor André Van der Merwe, Kepala Departemen Urologi, Universitas Stellenbosch yang memimpin operasi tersebut.
Profesor van der Merwe juga mengatakan, mereka terkejut dengan pemulihan pasien yang begitu cepat.
"Tujuan kami adalah agar penis berfungsi penuh dalam dua tahun ke depan, dan kami sangat terkejut dengan pemulihannya yang cepat," kata dia.
Sebanyak 250 lelaki Afrika Selatan diperkirakan telah kehilangan penis mereka setiap tahun dalam sebuah upacara inisiasi rahasia, dan brutal yang dilakukan suku Xhosa di Afrika Selatan.
Selama bulan Juni, yang menandai dimulainya panen baru, ribuan anak laki-laki telanjang dikirim ke daerah terpencil untuk bertahan hidup dengan selimut dan dibiarkan kurus. Ritual tersebut dikenal dengan istilah ukwaluka, dan telah dipraktekkan selama beberapa generasi.
Tes terakhir dari proses ukwaluka, adalah pemotongan kulup penis yang dilakukan oleh seorang incibi atau seorang ahli bedah tradisional sebagai lambang awal kedewasaan. Namun, infeksi dan komplikasi lainnya banyak menyebabkan kematian puluhan remaja. (Dailymail)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
-
Dari Barat ke Timur, Sorong Kedatangan Toko Retail yang Hadirkan Pengalaman Belanja Seru
-
Jelang Akhir Tahun, Lonjakan Pengiriman Paket Bikin Banyak yang Lupa Soal Ini
-
7 Fakta Kereta Rata Pralaya, Pusaka Kraton Solo untuk Pemakaman Pakubuwono XIII
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik Pigmented untuk Kulit Sawo Matang, Mulai Rp50 Ribuan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Azarine Mengandung Vitamin C untuk Kulit Remaja Berjerawat
-
Urutan Skincare Cowok Remaja hingga Dewasa Muda Biar Wajah Cerah: Ini Rekomendasinya
-
3 Zodiak Paling Beruntung soal Asmara di November 2025, Cinta Lagi Manis-manisnya
-
6 Model Frame Kacamata yang Stylish dan Keren di 2025, Mana Pilihanmu?
-
Kapan Jumat Kliwon Bulan November 2025? Catat Ini Tanggalnya