Suara.com - Yovie Widianto bersama Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, dalam tayangan Idenesia untuk Indonesia Kaya, pekan lalu, mengajak masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih jauh kekayaan dan keberagaman wastra Indonesia di Pedan dan Bantul yang dikenal dengan lurik.
Kawasan Pedan merupakan lokasi dimana lurik mulai tercipta dan diproduksi sejak 1938. Saat ini tenun lurik Pedan memang telah melewati masa jayanya akibat gempuran industri tekstil dengan segala infrastruktur modernnya.
Meski demikian, hingga kini sang begawan Lurik, Rachmad dan pekerjanya yang sudah berusia lanjut masih mampu terus bertahan melestarikan tenun lurik Pedan.
Tenun Lurik juga budidayakan di wilayah Krapyak Wetan, Bantul, Yogyakarta. Tenun lurik Kurnia adalah pecahan dari Tenun Lurik Sumber Sandang yang dikelola oleh Raden Rachmad di Pedan Klaten.
Di episode ini ditampilkan pula Edward Hutabarat yang terus melakukan perjalanan ke berbagai pelosok tanah air, mempelajari dan mencatat berbagai kekayaan wastra peradaban Nusantara.
Tak hanya datang sebagai pengamat, ia juga ikut melakoni kehidupan masyarakat yang dikunjunginya, berinteraksi, melebur dan menjalin hubungan yang akrab dan saling berbagi inspirasi.
Bersama Part One Edward Hutabarat, lini busana miliknya, desainer yang biasa disapa Edo itu, sejak lama memang telah memiliki perhatian besar pada wastra dan ragam busana Indonesia. Lebih dari tiga dekade, ia
mendedikasikan waktu dan upaya untuk mengangkat kebaya, juga berbagai wastra peradaban Nusantara ke panggung gaya hidup.
Bersama Part One Edward Hutabarat, Edo berhasil mengangkat lagi batik ke ranah gaya hidup masa kini dan membuat generasi muda kembali meminati batik, baik sebagai konsumen, maupun sebagai pelaku industri. Hal
tersebut yang kini coba dilakukan pada lurik, wastra peradaban bermotif garis yang kerap ia gunakan sebagai signature koleksi busana batik rancangannya.
Lurik akan digunakan sebagai materi utama untuk koleksi yang akan ditampilkan dalam peragaan busananya bertajuk "Tangan-tangan Renta" pada pembukaan pameran fotografi dan instalasi di Plataran Ramayana, Hotel Indonesia Kempinski. Pameran ini rencananya akan digelar pada 23 hingga 28 Agustus 2017.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Terpopuler: Sumber Kekayaan Gus Elham, Shio Paling Beruntung 15-16 November 2025
-
6 Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 15 November 2025, Saatnya Raih Pengakuan
-
7 Skincare Korea Terbaik untuk Anti Aging Usia 40 Tahun, Auto Jadi Glass Skin
-
5 Rekomendasi Lipstik Nude untuk Kulit Sawo Matang, Cocok Buat Make Up Natural Tanpa Bikin Pucat
-
Tidur Malam yang Cukup Berapa Jam? Ini Kata Sleep Coach Vishal Dashan
-
Menurut Penelitian, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otak
-
Umur 15 Tahun Sebaiknya Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini 5 Pilihan Aman Mulai Rp12 Ribuan
-
5 Moisturizer Ringan untuk Menenangkan Kulit Kemerahan, Sensitive Skin Friendly
-
Rahasia 26 Tahun Kino: Filosofi 'Synergy in Diversity' yang Mengubah Perbedaan Jadi Kekuatan Bisnis
-
5 Body Lotion di Alfamart untuk Kulit Kering, Murah Mulai Rp9 Ribuan