Suara.com - Taman Nasional Gunung Halimun Salak dikenal memiliki keraragaman hayati, seperti habitat bagi Elang Jawa, maupun mamalia langka, yaitu Surili.
Letaknya yang dekat dengan pusat kota Jakarta membuat Gunung Halimun Salak menjadi lokasi favorit para pendaki yang berasal dari Jabodetabek.
Sayangnya, kepopuleran dan keindahan Gunung Halimun Salak tak diiringi dengan kesadaran menjaga dan merawatnya oleh banyak oknum pendaki. Sudah menjadi rahasia umum, jika jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Halimun Salak kerap dipenuhi sampah para pendaki.
"Faktor pengebab pendaki tidak membawa turun kembali sampah itu ada beberapa. Pertama, kelelahan karena tak sanggup bawa sampah. Kedua, melihat sampah seperti bekas bakaran dan itu memancing pendaki lain buang sampah karena ada bekas bakaran sampah," kata salah satu Panitia Pusat acara Sapu Jagat 17 Gunung, sekaligus anggota dari TrashBag Community, Nusantari Permata Hati.
Merasa terpanggil untuk membenahi problematika itu, TrashBag Community dibantu Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian Perhutanan dan Aqua membuat acara bertajuk "Sapu Jagat 17 Gunung" secara serentak di Indonesia.
Acara di arena Taman Nasional Gunung Halimun Salak dimulai sejak 18 Agustus lalu, dan telah mengumpulkan 696 kilogram kantong sampah.
Peserta yang terdiri dari lapisan masyarakat, anggota komunitas TrashBag, maupun perwakilan dari Aqua, telah memilah sampah yang didapat menjadi lima kategori. Yaitu, sampah plastik, kain, botol plastik, kaleng dan sterofoam.
"Ini acara tahunan, dua tahun sekali. Secara keseluruhan ada sekitar 1.300 peserta di seluruh Indonesia," tambah perempuan yang akrab disapa Nunu tersebut.
Baca Juga: Miris, Ini Gunung di Indonesia yang Paling Banyak Sampah
Sebagai salah satu pihak yang mendukung acara "Sapu Jagat 17 Gunung" secara serentak, Aqua melalui Senior Manager Sustainable Development AQUA Grup, Arif Fatullah mengatakan, kegiatan ini dapat menggugah kesadaran berbagai pihak baik pihak jajaran pemerintahan, swasta, kelompok masyarakat dan pihak lainnya.
Dia juga mengatakan, keterlibatan Aqua Grup dalam aksi ini adalah sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan agar untuk bertanggung jawab terhadap sampah plastiknya.
"Sampah botol plastik dapat bermanfaat jika dikelola dengan baik. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan," tutup Arif.
Berikut, keseruan para pendaki sapu jagat sampah di Gunung Halimun Salak:
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
6 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Pace 6, Nyaman dan Cegah Risiko Cedera
-
Fosil Reptil Laut Berleher Panjang dari Zaman Purba Ditemukan di China
-
7 Pilihan Lip Tint Warna Natural untuk Remaja, Glow Up Alami Modal Rp15 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Ceramide untuk Melindungi Skin Barrier, Ramah Kulit Sensitif
-
Green Jobs Sedang Naik Daun, Tapi Anak Muda Daerah Masih Kesulitan Akses Informasi
-
5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
-
Rambut Tetap Lepek setelah Keramas? Saatnya Cek Sampo dan Kondisioner yang Digunakan!
-
5 Rekomendasi Cushion yang Tidak Waterproof, Mudah Dibersihkan Saat Wudhu
-
5 Sepatu Lokal untuk Pekerja Lapangan, Kualitas Bagus Harga Bersahabat
-
5 Rekomendasi Lipstik Glossy yang Tahan Lama untuk Sembunyikan Bibir Pucat, Mulai Rp20 Ribuan