Suara.com - Tak kalah dengan merek tas mancanegara yang sudah mendunia, Indonesia juga memiliki Doris Dorothea. Merek tas satu ini dikenal karena keunikannya, yang hanya menggunakan kulit reptil dengan kualitas terbaik, yang telah disahkan oleh Konvensi perdagangan International Spesies Langka Fauna dan Flora Liar (CITES).
Doris Dorothea didirikan oleh suami isteri Riza Assegaf dan Fara Shahab. Memiliki sebuah misi untuk mempromosikan merek lokal asal Indonesia ke mancanegara, Doris Dorothea memulainya dengan memasuki pasar international Timur Tengah dan Eropa.
"Kami memasarkannya pertama kali di pasar international, karena saya pikir orang luar banyak yang beli bahan dasar kulit di Indonesia, untuk dibuat sesuatu di sana. Lalu kami coba membuat tas dan tanggapannya baik," ungkap Fara dalam jumpa pers New York Fashion Week (NYFW): First Stage di Jakarta, Senin (21/8/2017).
Belum puas dengan kesuksesannya di Timur Tengah dan Eropa, Doris Dorothea akan kembali mengembangkan pasarnya ke Amerika dengan mengikuti NYFW: First Stage yang akan berkolaborasi dengan lima desainer busana Indonesia.
Untuk ajang fesyen bergengsi ini, lanjut Farah, Doris Dorothea sengaja mengeluarkan koleksi terbarunya yang bertajuk 'Polymorph' yang diambil dari terminologi Yunani, yang artinya objek yang memiliki banyak bentuk.
Koleksi Polymorph, kata dia, terinspirasi dari objek-objek keseharian, seperti bentuk-bentuk geometrik, yaitu hexagonal, silinder, segitiga dan lainnya. Masih sama dengan koleksi sebelumnya, Doris Dorothea masih menggabungkan sisi modern tanpa meninggalkan sentukahn klasi dalam koleksi terbarunya ini.
Dalam koleksi yang dibuat khusus untuk edisi Spring/Summer 2018, warna-warna yang dihadirkan dalam berbagai koleksi Doris Dorothea ialah warna-warna metalik dan cerah.
Merek tas yang juga sering mengikuti berbagai macam pameran dan fashion show untuk luxury dan eksklusif brand ini, kata Fara diproduksi di kawasan Tangerang. Meski begitu, ia selalu memastikan produknya menggunakan bahan baku pilihan dengam kualitas terbaik.
"Kami juga selalu melakukan quality control di dalam berbagai tahap produksi, agar pelanggan selalu dapat kualitas terbaik," ujar dia
Selain tas, Doris Dorothea juga memproduksi berbagai aksesoris lain seperti dompet, ikat pinggang hingga scarf. Fara mengungkap, tas yang dijual berkisar antara Rp8,6 juta-Rp17 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
13 Ide Kostum Hari Pahlawan 2025, Dari Soekarno hingga Gundala Putra Petir
-
5 Pelembap Mengandung Vitamin C Bagi yang Ingin Hempas Flek Hitam, Bikin Wajah Cerah
-
Hari Pahlawan 2025 Apakah Tanggal Merah? Cek Jawaban Resminya di Sini!
-
5 Cushion Mengandung SPF yang Cocok untuk Usia 30-an, Bantu Cegah Penuaan
-
7 Pilihan Eyeshadow Lokal yang Sudah BPOM: Harga Terjangkau dan Aman
-
7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
-
5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
-
Rahasia Kuah Medok dan Bening: 6 Resep Soto Ayam Khas Nusantara
-
Tujuh Parfum Premium dengan Aroma Lokal yang Kuat dan Karakter Berbeda-Beda
-
Menu Harian Favorit: 3 Variasi Resep Ayam Kecap yang Lezat dan Gampang