Suara.com - Berangkat dari kerinduan membawa nama Indonesia untuk semakin dikenal di Afrika Selatan, keluarga besar masyarakat Indonesia di Cape Town telah menyelenggarakan The First Indonesian Day Festival pada hari Sabtu, 9 September 2017.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan dengan memanfaatkan areal KJRI Cape Town tersebut, warga Indonesia menggelar 23 stan yang memasarkan berbagai jenis produk Indonesia, antara lain
makanan dan minuman khas Tanah Air, berbagai jenis sambal Nusantara, fesyen, produk batik, perhiasan, kerajinan tradisional, furnitur, spa dan kecantikan, jasa perjalanan wisata ke Indonesia, hingga pusat informasi terkait produk-produk ekspor unggulan Tanah Air.
Kegiatan besar pertama yang diselenggarakan atas inisiatif warga Indonesia tersebut mendapatkan perhatian cukup besar dari warga Cape Town dan sekitarnya. Jumlah 1.709 orang pengunjung sendiri berada jauh di atas perkiraan panitia yang semula menargetkan hanya 700-800 pengunjung.
Ketua Panitia, Yesi Efendi, yang telah tujuh tahun menikah dengan warga negara Afrika Selatan dan menetap di Cape Town, menyatakan kebahagiaan dan rasa syukurnya atas terselenggaranya Indonesian Day Festival.
"(Saya) bangga acara sudah berjalan sukses. Kegiatan ini kan berangkat dari concern kami bahwa mayoritas warga Afrika Selatan tidak mengenal Indonesia sebaik negara lain di Asia Tenggara," ujarnya memulai pembicaraan.
"Hal ini juga yang semula mendasari saya untuk memperkenalkan tradisi perawatan kecantikan Nusantara, supaya dapat bersaing dengan spa asal Thailand, Korea dan Jepang yang sudah duluan dikenal oleh
masyarakat Cape Town," aku pemilik usaha kecantikan Melati Spa yang juga membuka stan di Indonesian Day Festival ini.
Yesi juga berharap, warga nantinya akan kompak untuk kembali menggarap The Second Indonesian Day Festival tahun depan.
Baca Juga: Beda Pasar Kaget di Jakarta dan di Cape Town
Selain pembukaan stan, acara dimeriahkan pula dengan ditampilkannya lagu-lagu tradisional Indonesia secara akustik oleh penyanyi lokal Amber Liadan Parr serta tari-tarian tradisional Indonesia yang dibawakan EOAN School of Performing Arts, yaitu Tari Yapong dari Jakarta, Tari Cebing Melati dari Jawa Timur, serta Tari Pendet dan Tari Wira Tanaya dari Bali.
Salah seorang penari, Lucille Hendricks, adalah warga negara Afrika Selatan yang baru dua minggu kembali ke Cape Town setelah selesai mempelajari kesenian tradisional Bali di Sanggar Semarandana,
Denpasar, lewat program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI).
"Saya bersyukur diberikan kesempatan yang amat berharga untuk belajar tari di Bali dan kini dipercaya membawakannya dalam festival ini. Semoga festival ini membawa hubungan Afrika Selatan dengan Indonesia menjadi lebih dekat," ujarnya di sela jeda menari.
EOAN School of Performing Arts sendiri merupakan sanggar kesenian setempat yang kerap menjadi mitra KJRI Cape Town dalam mempromosikan kesenian Nusantara. Hal ini dimungkinkan karena kepala sanggar, beberapa pengajar dan penari senior sanggar memang merupakan alumni BSBI dan Beasiswa Darmasiswa Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam