Suara.com - Anda yang gemar berenang di laut tak ada salahnya sedikit berhati-hati, pasalnya, ada beberapa penyakit yang bisa menular kepada Anda setelahnya.
Dilansir dari Medical daily, sebuah penelitian skala besar yang dilakukan oleh University of Exeter Medical School dan Center for Ecology and Hydrology mengungkapkan bahwa berenang di laut meningkatkan risiko sakit telinga sebesar 77 persen, gangguan saluran cerna sebesar 29 persen, diare 44 persen, dan sakit perut 27 persen.
Temuan ini didapat setelah peneliti menganalisis lebih dari 120.000 orang dari negara-negara berpenghasilan tinggi seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, Denmark, dan Norwegia sejak tahun 1961.
Resiko penyakit di atas juga diyakini memengaruhi orang-orang yang sekadar bermain air atau melakukan olahraga seperti berselancar di laut.
"Temuan kami menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di laut meningkatkan peluang berkembangnya penyakit, seperti penyakit telinga dan masalah yang melibatkan sistem pencernaan, seperti sakit perut dan diare. Kami menduga hal ini mengindikasikan bahwa polusi masih menjadi masalah yang memengaruhi perenang di beberapa negara terkaya di dunia," ujar Dr. Anne Leonard, selaku peneliti utama.
Leonard percaya bahwa risiko penyakit ini disebabkan oleh polusi air. Kontaminasi air laut biasanya disebabkan oleh limbah industri, sampah pengunjung laut, hingga pembuangan dari lahan pertanian.
Meski demikian, Dr. Will Gaze, yang merupakan pengawas studi tersebut, meyakinkan bahwa temuan ini bukan berarti menghalangi orang untuk pergi ke laut. Bagaimanapun, berenang di laut memberi banyak manfaat kesehatan seperti meningkatkan kebugaran fisik, kesejahteraan, dan hubungan dengan alam.
Meski sebagian besar penyakit di atas bisa sembuh tanpa perawatan medis, namun Gaze menegaskan, penelitian ini bertujuan untuk membuat orang mendapat informasi mengenai potensi risiko, terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
"Kami berharap penelitian ini akan berkontribusi pada upaya lebih lanjut untuk membersihkan perairan laut dari limbah yang dapat meningkatkan risiko infeksi," ujar Gaze.
Baca Juga: Generasi Milenial Menggosok Gigi Hanya Satu Kali Sehari
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Jangan Panik, Simak 7 Tips Berburu Tiket Pesawat Untuk Liburan Akhir Tahun!
-
Berapa Gaji Hokky Caraka? Diterpa Isu Chat Tak Senonoh lewat DM
-
7 Potret Ariel Tatum Berkebaya yang Bisa Jadi Inspirasi, Anggun dan Elegan
-
Link Magang Kemnaker 2025 Fresh Graduate Sudah Dibuka! Raih Karir Impian & Gaji UMK
-
Cegah Keracunan, Bagaimana Prosedur Rapid Test MBG di SPPG Polri?
-
IdeaFest 2025 Hadir di JICC, Budaya Baru Melalui Kolaborasi dan Kreativitas
-
Kenalan dengan Dennis Guido, Kreator Sains Pangan Lokal: Kini Jadi TikTok Change Maker 2025
-
Hokky Caraka Anaknya Siapa? Putus dari Jessica Rosmaureena Diduga Berselingkuh
-
Berapa Biaya Kuliah di University of Bradford seperti Gibran?
-
Apa Itu Boyfriend Day? Asal Usul Hari Besar yang Dirayakan 3 Oktober