Suara.com - Curah hujan tinggi yang terjadi di dataran tinggi seperti Sukabumi, Bogor kerap menjadi penyebab banjir Jakarta. Namun disampaikan Dr Nana Mulyana, Dosen dan Peneliti Fakultas Kehutanan IPB, kondisi ini tak akan terjadi jika warga di daerah dataran tinggi melakukan panen air hujan (PAH) yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci hingga wudhu.
Ditemui dalam peringatan Hari Air di Sukabumi yang dihelat Danone AQUA, Nana menyebut mekanisme panen air hujan sendiri dilakukan dengan mengalirkan air hujan yang jatuh dari atap ke tangki penampungan. Sedangkan air limpasan dari tangki penampungan akan disalurkan ke sumur resapan.
"Dengan cara ini, masyarakat dapat memanfaatkan air hujan untuk keperluan sehari-hari sekaligus membantu menjaga keberadaan air tanah dan mengurangi limpasan permukaan," ujar Nana, Kamis (22/3/2018).
Ia menambahkan, jika hal ini juga diterapkan di Jakarta, maka bukan tidak mungkin Ibukota akan terbebas dari banjir. Masyarakat juga tidak perlu khawatir akan kualitas air hujan, karena melalui proses panen ini, air hujan mengalami penyaringan sebanyak tiga kali hingga aman untuk digunakan sehari-hari.
"Prinsipnya memanen air hujan yang dari atas. Biasanya jadi banjir jadi genangan, tapi kita gunakan langsung. Kalau setiap orang di Jakarta punya PAH ini, mungkin banjir akan berkurang," tambah Nana.
Untuk memanen air hujan ini, Nana menyebut masyarakat bisa membuatnya sendiri. Biaya yang dibutuhkan untuk membeli pipa, tangki dan alat filterisasi pun hanya sekitar Rp4,5 juta. Di Sukabumi sendiri, proses panen air hujan ini sudah diterapkan di tujuh masjid dan musala, satu SD dan dua madrasah hingga rumah warga yang tersebar di Desa Pesawahan, Desa Tenjolaya dan Desa Cisaat.
"Proses penyaringan tiga kali membuat air hujan menjadi lebih bening dan bersih. Bisa untuk air minum asal dimasak dulu. Sementara ini digunakan untuk mandi, wudhu dan menguranhi air pasang," jelas Nana.
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini: Potensi Hujan Petir di Jakarta dan Sebagian Jawa Timur
-
Daftar Komponen yang Wajib Diperiksa Sebelum Lakukan Perjalanan di Musim Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 12 November 2025: BMKG Rilis Peringatan Cuaca Ekstrem
-
5 Rekomendasi Foundation Terbaik untuk Wanita Aktif di Musim Hujan, Anti Luntur dan Tahan Lama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Benarkah Madu dan Sirup Maple Lebih Sehat dari Gula Biasa? Ini Faktanya
-
5 Rekomendasi Lipstik Transferproof: Tahan Lama, Cocok untuk yang Suka Jajan
-
SPF Lebih Tinggi Pasti Lebih Baik? Ini 5 Mitos Sunscreen yang Ternyata Salah Kaprah
-
Jelajahi Pacitan: Panduan Lengkap Destinasi Wisata Surga Tersembunyi di Jawa Timur
-
4 Parfum Aroma Powdery yang Wajib Kamu Coba, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
Apakah Sunscreen Bisa Memutihkan Wajah? Cek Fakta dan Rekomendasi yang Layak Dicoba
-
5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
-
5 Sampo Terbaik untuk Menyamarkan Uban di Usia 50-an, Rambut Tampak Muda Kembali
-
Hari Ini Apakah Malam Jumat Kliwon? Intip Weton Kalender Jawa 14 November 2025
-
7 Bedak yang Bagus dan Tahan Lama untuk Anak Sekolah, Harga Mulai Rp35 Ribuan