Suara.com - Saat Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh tiba, warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Pulau Jawa biasa menyajikan berbagai macam makanan spesial untuk disantap bersama, salah satunya adalah Lontong Cap Go Meh.
Bukan hanya digemari oleh warga keturunan, Lontong Cap Go Meh juga sangat diterima oleh masyarakat lokal.
"Kuliner di Indonesia itu hampir 75 persen terpengaruh dari Cina karena (warga Cina) sudah ada di sini sejak tahun 400. Lontong sendiri saudara tua Kupatan (ketupat). Penutup Lebaran adalah Kupatan, dan penutup Cap Go Meh adalah Lontong Cap Go Meh," kata sejarawan dari Kota Semarang, Jongkie Tio, kepada Suara.com.
Jongkie yang kini sudah menginjak usia 77 tahun mengatakan, ada tradisi saling memberi hantaran antara keturunan Tionghoa dan warga Muslim saat hari raya kedua umat tiba.
Lontong yang berbentuk pipih bulat saat dipotong-potong, melambangkan bulan purnama yang jatuh di hari kelima belas setelah Imlek. "Di negara asalnya sendiri (Cina), ini tidak ada," tambah Jongkie.
Suara.com berkesempatan untuk bertemu Jongkie Tio di Semarang dalam agenda Jelajah Gizi 2018 bersama Nutricia Sarihusada dan mencicipi Lontong Cap Go Meh dengan citarasa otentik ala Jongkie Tio.
Selain menjadi 'tukang dongeng', Jongkie Tio juga seorang penulis buku dan pemilik Rumah Makan Semarang. Usahanya tersebut sudah ia mulai sejak 1991 lalu.
Rumah makan ini menyajikan Lontong Cap Go Meh dengan 12 sajian berbeda, mulai dari lontong, kuah sayur, rebung, irisan telur rebus, hingga irisan cabai merah.
Baca Juga: All New Suzuki Ertiga Ditargetkan Terjual 5000 Unit per Bulan
Rasanya yang gurih dan sedikit manis, sangat cocok dinikmati bersama keluarga kala bertamasya ke Kota Lumpia tersebut.
Menu lain yang disajikan Rumah Makan Semarang juga kental dengan citarasa peranakan bercampur dengan masakan 'kampung'. Sebut saja Bakmi Jawa, Bistik Jawa, Nasi Langgi, dan tentu saja, Lumpia.
Meski usahanya tak seramai dahulu, namun Jongkie mengatakan bila makanan tradisional tidak akan pernah punah dan ditinggalkan anak muda. "Makanan tidak akan punah, ini identitas kita," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
5 Alasan Kenapa Tomat Wajib Jadi Skincare Favorit
-
5 Pilihan Body Lotion Untuk Usia 60-an, Buat Kulit Sehat Bercahaya
-
5 Sepatu Lari Pria Rp1 Jutaan yang Empuk dan Stabil, Atasi Kaki Pegal saat Jogging
-
5 Lipstik yang Awet dan Tak Luntur Dibawa Makan untuk Dipakai saat Natal
-
45 Gambar Kartu Ucapan Natal dan Tahun Baru 2026 yang Bisa Diedit, Cus Download Gratis
-
Berapa UMK Jogja 2026 Setelah Naik? Ini Besaran dan Persentase Kenaikannya
-
Paket Komplit! Ini Sepatu Running Lokal Perpaduan Mizuno, Hoka dan Salomon Rekomendasi dr Tirta
-
Tinggal Dekat Kota, Tetap Dekat dengan Alam: Pilihan Ideal bagi Pasangan Muda
-
Jadwal Libur Bank Selama Natal dan Tahun Baru: Cek Kapan BRI, BNI, BCA, Mandiri Tutup Total
-
Kulit Kering, Sebaiknya Pakai Bedak Padat atau Tabur? Ini 5 Pilihan agar Makeup Glowing