Suara.com - Nama populer dengan sapaan Mbok Cikrak, meski begitu perempuan asal Kroya, Indramayu ini enggan menyebutkan nama aslinya pada Suara.com.
Mbok Cikrak biasa tampil dengan dandanan full make up dan tatanan rambut berwarna.
Di kalangan ratusan ribu Tenaga Kerja Indonesia di Taiwan, Mbok Cikrak sudah sangat akrab di telinga mereka.
Saat ini, Mbok Cikrak telah menjadi bos tiketing yang khusus melayani pekerja migran asal Indonesia. Bahkan sudah 10 tahun juga ia membantu para TKI di Bandara Taouyan untuk mengurus segala macam hal keperluan pahlawan devisa yang akan pulang ke Tanah Air.
Kata si Mbok, banyak tenaga kerja Indonesia yang menjadi sasaran agen kurang bertanggung jawab saat akan kembali ke Tanah Air.
Beberapa kali ia menemukan sesama orang Indonesia telantar begitu saja di bandara. Rata-rata di antara mereka tak tahu apa yang dilakukan, yang lainnya bahkan tertipu dengan tiket pulang.
"Orang Taiwan enggak peduli, dia sudah ngurusin gitu aja, habis itu ya sudah enggak mau ngurusin lagi," kata Mbok saat dihubungi Suara.com melalui sambungan telepon.
Kisah Mbok Cikrak bertualang di negeri orang bermula saat menginjak usia 18 tahun. Keadaan ekonomi yang serba seret mengharuskan Mbok mencari nafkah dan bekerja ke negeri orang.
"Saya dulu dateng sebagai babu, babu kece lah," candanya.
Mbok Cikrak sendiri mengaku tak memiliki pengalaman buruk selama bekerja sebagai 'babu'. Bahkan dirinya telah dipersunting oleh lelaki lokal Taiwan dan kini membantu mengurus bisnis travel milik suaminya tersebut.
Dari situ cerita bermula. Ia pernah diberi label calo bandara karena keaktifannya mengurus para tenaga kerja.
Namun Mbok memilih tutup telinga. Ia mengaku tetap membantu dan ikhlas bekerja. Secara aktif Mbok menerangkan mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebelum pulang ke Indonesia.
"Yang enggak boleh itu kayak (bawa) senter, pulang ke Indonesia kadang-kadang teman-teman bawa senter, raket listrik, kipas angin soalnya barang-barang itu di pasar malam sini kan murah banget. Jadi, mereka bawa buat di kampung. Ternyata enggak boleh dibawa pulang, harus di cargoin," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sirene "Tot Tot Wuk Wuk" dan Lampu Strobo Hanya untuk Kendaraan Tertentu, Ini Daftarnya
-
5 Stages of Grief dalam Perceraian, Kamu di Tahap Mana?
-
Berapa Harga Parfum Kolaborasi Nagita Slavina dengan Rahasia Fragrance? Wanginya Feminin dan Elegan
-
Dadan Hindayana Kuliah S2 di Mana? Kepala BGN Ternyata Ahli Serangga
-
4 Rekomendasi Lipstik MOP Beauty yang Cocok untuk Bibir Hitam, dari Nude sampai Merah Menyala
-
Diborong Tasya Farasya demi Move On dari Eks Suami, Berapa Harga Piyama Victoria Secret?
-
Apakah Burger Tidak Sehat? Diprotes Ahli Gizi karena Masuk Menu MBG
-
Flek Hitam Bikin Minder? Ini 4 Sunscreen Wardah untuk Mengatasinya, Mulai Rp30 Ribuan
-
Prestasi Naufal Takdir Al Bari, Atlet Senam Muda Meninggal saat Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Cara Dapat Promo Tiket Kereta Rp80 Ribu, Dalam Rangka HUT ke-80 KAI 28 September 2025