"Kalau awal-awal puasa, pekerjanya paling lima orang. Ada tiga orang kerja dari tetangga sama anak-anak saya. Tapi kalau sudah seminggu jelang Lebaran, yang kerja juga tambah banyak. Sekitar 10 orang lah," ungkap Kutong, yang juga dibantu dua anak dan seorang istri.
Dodol dan kue keranjang yang sudah jadi dikemas dalam sebuah wadah plastik. Untuk dodol dikemas dalam lipatan plastik transparan yang memanjang.
Sedangkan untuk kue keranjang dikemas dalam plastik transparan berbentuk mangkuk. Untuk harga, Kutong menjual dodol seharga Rp 55 ribu per kilogram.
Satu kilogram dibagi menjadi dua kue. Sedangkan untuk kue keranjang, per kilo dijual seharga Rp 26 ribu dan per kilonya dibagi menjadi dua kue.
"Tapi kalau harga di luar itu sekitar Rp 60-70 ribu per kilogram untuk dodol. Sedangkan kue keranjang sektiar Rp 30-35 ribu per kilogram," kata Kutong.
Menurut dia, kue produksinya sudah dijual sampai ke Jabodetabek. Biasanya, para agen dari berbagai kota di Jabodetabek yang mendatangi rumahnya kemudian dijual kembali di beberapa toko.
"Dijualnya sudah kemana-mana, Bogor, Depok, Bekasi, Ciledug, hampir seluruh Jabodetabek," ujarnya.
Menurut Kutong, para pelanggannya tetap setia dengan kue produksinya. "Karena saya pakai ketan asli, nggak dicampur-campur. Sebulan juga kuat, asal menyimpannya benar, sebulan juga nggak bulukan," katanya.
Boedie Soekarno, salah seorang agen yang sudah beberapa tahun menjadi pelanggan, mengakui kelebihan dodol buatan Kutong. "Saya sudah beberapa tahun jual dodol dari Pak Kutong ini. Memang dodolnya agak beda ya, lebih enak. Kalau pelanggan sih carinya produk Pak Kutong ini," katanya.
Kutong sediri mengaku akan terus melestarikan bisnis dodol dan kue keranjang. Ini dikarenakan selain berbisnis, ia juga melestarikan makanan khas Betawi.
"Selama ada umur, insya Allah saya bikin terus dodol sama kue keranjang ini. Kebetulan memang cuma ini yang saya bisa. Apalagi dodol sama kue keranjang ini udah langka. Ya itung-itung melestarikan budaya lah. Alhamdulillah anak kedua saya juga sepertinya sudah bisa, dia nanti yang bakal nerusin saya," cerita Kutong bangga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
Cerita Donita Sembuh dari Kista, Ini Deretan Manfaat Air Zamzam bagi Kesehatan
-
Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil, Cek sebelum Pakai!
-
Rekrutmen PLN 2025 Kapan Dibuka? Cek Posisi yang Tersedia dan Syarat Lengkapnya
-
Bahlil Duduk di Kursi Ketua Dewan Pembina, Apa Itu Organisasi Pemuda Masjid Dunia?
-
Sunscreen Daviena Apakah Bikin Jerawatan? Intip Kandungan dan Harga Aslinya
-
Besok Hari Kesaktian Pancasila, Anak Sekolah Libur atau Tidak?
-
Media Luar Negeri Ikutan Heboh: Ini 7 Fakta Robohnya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny
-
6 Daftar Profesi yang Diragukan Publik, Politisi Urutan Teratas?
-
Berapa Total Uang Pensiun Sri Mulyani sebagai Mantan Menteri Keuangan?