Suara.com - Naskah kuno Indonesia yang ditampilkan di Festival Naskah Nusantara menyimpan banyak pesan. Jauh sebelum Indonesia merdeka, para leluhur telah meninggalkan jejak sejarah melalui naskah kuno.
Bahkan naskah nusantara tertua diyakini dibuat pada abad ke-5. Naskah kuno dengan beragam aksara ini merefleksikan peradaban dan jati diri bangsa Indonesia.
Sayangnya tak semua naskah nusantara terdokumentasi dengan baik. Kepala Perpustakaan Nasional Muh Syarif Bando mengatakan bahwa banyak naskah kuno yang sudah lapuk di makan usia. Itu sebabnya Perpustakaan Nasional, kata dia, melakukan berbagai cara, salah satunya digitalisasi agar isi naskah nusantara bisa terdokumentasi dengan baik.
"Kami sedang menjalankan amanat UUD tentang perpustakaan untuk menelusuri naskah kuno lalu membentuk inventaris dan diinformasikan ke masyarakat lewat teknologi. Tujuan utama kami memastikan nilai luhur perjuangan, adat istiadat dan budaya kita yang disegani bangsa lain dalam ribuan tahun lalu bisa berkembang dan masih bisa digunakan hingga generasi saat ini," ujar Syarif dalam pembukaan Festival Naskah Nusantara di Perpustakaan Nasional, Senin (17/9/2018).
Syarif menambahkan, hingga kini terhitung 11 ribu lebih naskah kuno disimpan oleh Perpustakaan Nasional. Untuk mengajak masyarakat mengenal dan melestarikan naskah kuno, Perpustakaan Nasional, kata Syarif mengadakan Festival Naskah Nusantara IV tahun 2018 selama sepekan, hingga tanggal 22 September mendatang.
Dalam festival ini, masyarakat luas bisa melihat beberapa naskah kuno yang dipamerkan di lantai 4 Perpustakaan Nasional antara lain Kawih Pangayeukan dengan aksara Sunda, Asta Kosali dengan aksara Bali, Gurindam Dua Belas dengan aksara Arab, Pustaha Laklak dengan aksara Batak hingga Kitab Syang Hyang Hayu dengan aksara Jawa Kuno.
Selain itu, untuk mengenal bagaimana cara pembuatan naskah kuno pada zaman dahulu, terdapat workshop pembuatan naskah kuno dengan media kertas hingga daun lontar di bagian lobi Perpustakaan Nasional. Semua workshop ini bisa Anda jajal secara gratis.
Dwi Mahendra Putra, pemandu workshop dari Bali mengatakan bahwa pengunjung bisa mencoba langsung menulis di atas lontar menggunakan pangrupa. Agar tulisan lebih jelas terlihat, lontar akan dioles kemiri yang dibakar.
"Hasilnya nanti bisa di bawa pulang," ujar Dwi.
Tertarik melihat langsung ragam naskah kuno dari berbagai daerah di Indonesia? Yuk datang ke Festival Naskah Nusantara di Perpustakaan Nasional mulai pukul 09.00-16.00 WIB.
Tag
Berita Terkait
-
Menyedihkan, Masyarakat Indonesia Cuma Baca 5 - 9 Buku Per Tahun
-
Keren! Perpustakaan Tertinggi Dunia Ada di Indonesia, Ini Isinya
-
Dari Manuskrip yang Ditelan Tsunami hingga Ditipu Datuk Malaysia
-
Kitab-kitab Kuno Itu Berisi Sejarah Islam hingga Beragam Ilmu
-
Al Quran Berusia Empat Abad Itu Disimpan dan Dirawat Seadanya
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Siapa Theodore Kwan? Ini Fakta Menarik Bocah 7 Tahun Ikut Kuliah Kimia di Kampus Top NTU
-
4 Zodiak Paling Sering Lakukan Silent Treatment, Diamnya Bikin Pasangan Frustrasi!
-
Ketika Desain Interior Ikut Tampil Modis di Panggung Fashion
-
Petualangan 24 Jam di Big Bad Wolf 2025: Pesta Buku Raksasa yang Tak Boleh Dilewatkan!
-
Pelihara Kucing Benarkah Bisa Jadi Obat Anti Stres? Ini Kata Pakar dan Pemilik Anabul
-
Berapa Bayaran Amanda Manopo Per Episode? Enteng Jajan di Ojol Habis Rp215 Juta
-
Promo Superindo Hari Ini: Panduan Lengkap Belanja Hemat 27-30 Oktober 2025
-
Begini Cara Generasi Muda Hidupkan Kembali Sumpah Pemuda dengan Cara Kekinian
-
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Investasi? Ini Tipsnya Buat Pemula
-
Apa itu Lavender Marriage? Isu yang Menerpa Irish Bella dan Haldy Sabri