Suara.com - Badan Kesehatan Dunia atau WHO, baru saja meluncurkan program SAFER, sebuah paket inisiatif dan teknis yang menjabarkan lima strategi membantu pemerintah di seluruh dunia mengurangi konsumsi alkohol.
WHO bangga memperkenalkan SAFER yang merupakan sebuah paket intervensi yang telah terbukti dapat mengurangi bahaya yang disebabkan oleh alkohol yang berbahaya serta konsekuensi kesehatan, sosial, dan ekonomi.
"Kami membutuhkan tindakan pemerintah di seluruh dunia untuk menetapkan opsi-opsi kebijakan pengendalian alkohol dan kebijakan publik yang efektif untuk mengurangi konsumsi alkohol yang berbahaya," kata Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Menurut data dari Global Status Report (GSR), konsumsi alkohol berkontribusi terhadap lebih dari 3 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun dan lebih dari 5 persen dari beban penyakit dan cedera di seluruh dunia.
Konsumsi alkohol juga merupakan faktor risiko utama untuk PTM (penyakit tidak menular) termasuk kanker dan penyakit kardiovaskuler serta penyakit-penyakit menular seperti TB dan HIV/AIDS, kekerasan, dan cedera.
"Kami mendorong negara-negara untuk mengambil tindakan, memantau kemajuan mereka, dan melindungi penyusunan kebijakan terkait alkohol dari pengaruh-pengaruh kepentingan komersial. Dukungan dari masyarakat dan donor sangat penting untuk kesuksesan pengendalian alkohol yang berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesetaraan gender, dan meningkatkan keselamatan publik," tambah Asisten Direktor Jenderal WHO, Dr Svetlana Axelrod.
SAFER sendiri merupakan program lima aksi strategis berdampak kuat yang diklaim mampu mendorong tercapainya target kesehatan dan pembangunan.
Lima aksi tersebut adalah; Strengthen (Memperkuat) pembatasan ketersediaan alkohol; Advance (Memajukan) dan mendorong tindakan pelarangan mengemudi dalam pengaruh alkohol; Facilitate (Memfasilitasi) akses tehradap skrining, intervensi singkat, dan pengobatan; Enforce (Menegakkan) atau melakukan pembatasan meliputi iklan, sponsorship, dan promosi alkohol dan Raise (Menaikkan) harga alkohol melalui kebijakan bea, pajak, dan penetapan harga (pricing).
Semoga program WHO, strategi membantu pemerintah di seluruh dunia mengurangi konsumsi alkohol dapat mengurangi pecandu alkohol.
Baca Juga: Pertamina Kirim 96.000 Liter BBM ke 4 SPBU di Palu, Ini Daftarnya
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
7 Rekomendasi Sunscreen Buat Upacara Hari Pahlawan, Harga ala Dana Pelajar
-
5 Pilihan Parfum Aroma Gardenia untuk Kesan Feminin Kuat, Cocok bagi Wanita Percaya Diri
-
SMA 72 Jakarta Akreditasinya Apa? Ini Profil Sekolah yang Disorot usai Ledakan di Masjid
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
-
Kreasi Chef dan Mixologist Bali Mendunia, Bawa Pulang Penghargaan Kuliner Asia Pasifik
-
Ketika Kisah Cinderella Diceritakan Kembali Lewat Balet Klasik Bernuansa Modern
-
Kulit Kusam Bikin Gak Pede? Ini Penyebab dan Solusi Jitu yang Bisa Kamu Coba
-
Modest Fashion Go International! Buttonscarves Buka Gerai Eksklusif di Jewel Changi
-
4 Tips Menyimpan Sunscreen agar Tak Cepat Rusak, Biar Tetap Efektif Lindungi Kulit!
-
Bapmericano, Tren Nasi Campur Kopi dari Korea yang Bikin Geger: Enak atau Aneh?