Suara.com - Sebuah penelitian terkini menyoroti hubungan antara usia ayah dengan kondisi kesehatan bayi yang baru lahir. Ya, menurut studi yang dilakukan peneliti Stanford University, ayah yang lebih tua lebih mungkin memiliki anak yang lahir secara prematur dengan berat badan lahir yang rendah.
Temuan ini didapat setelah peneliti menganalisis data 40.529.905 kelahiran di Amerika Serikat antara tahun 2007 hingga 2016. Hasilnya, dibandingkan dengan bayi dari ayah yang berusia antara 25 hingga 34 tahun, bayi yang memiliki ayah berusia 45 tahun ke atas lebih berisiko lahir prematur dengan berat lahir rendah, bahkan dirawat di unit perawatan intensif neonatal atau menderita kejang.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di BMJ, bayi-bayi ini juga mendapat peringkat lebih rendah pada skor Apgar, yang digunakan untuk mengukur kesehatan fisik bayi yang baru lahir. Para ibu tampaknya juga berisiko, karena mereka yang memiliki pasangan yang lebih tua sehingga rentan terhadap diabetes gestasional.
Michael L. Eisenberg, Direktur Pengobatan dan Bedah Reproduksi Pria di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, mengatakan hal ini cukup beralasan mengingat separuh DNA anak berasal dari ayah. Itu sebabnya, usia lelaki saat menjadi ayah berpengaruh besar terhadap DNA anak.
Para peneliti mengakui bahwa penelitian mereka terbatas karena hanya menggunakan data yang ada. Mereka juga tidak bisa menjamin bahwa lelaki yang terlambat menikah dan punya anak di usia pertengahan sudah pasti memiliki anak yang tidak sehat.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa ada risiko jika menikahi suami yang sudah tua dan hal ini bisa dirasakan oleh bayi mereka nanti. Jadi kami ingin meningkatkan kewaspadaan bagi mereka yang ingin memiliki anak di usia yang rentan," tambah Eisenberg.
Dalam editorial BMJ pada studi ini, Dr. Hilary K Brown, asisten profesor untuk Kesehatan Masyarakat di Universitas Toronto, menyoroti bahwa rata-rata lelaki dan perempuan di negara maju memiliki anak pertama mereka masing-masing pada usia 35 dan 40 tahun.
"Mengingat banyak pasangan mungkin yang belum menyadari dampak potensial dari usia ayah pada kesehatan perinatal, temuan saat ini menggarisbawahi pentingnya merencanakan waktu reproduksi dan mempertimbangkam faktor usia ayah," kata Brown.
Baca Juga: Mahalnya Tiket Pesawat ke Palu Jadi Penyumbang Inflasi Oktober
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Biodata dan Agama Nessie Judge, Dikecam Akibat Pajang Foto Junko Furuta di Konten YouTube
-
Cari Eyeshadow Palette 3 Warna Selain Pinkflash? Ini 7 Pilihan Aman yang Sudah BPOM
-
Promo Superindo Hari Ini 6 November 2025: Diskon Daging, Buah & Minyak Goreng
-
5 Sunscreen dengan Efek Tone Up, buat Wajah Cerah dan Tampak Segar
-
5 Rekomendasi Lip Serum Buat Cerahkan Bibir Hitam, Harga Cuma Rp50 Ribuan
-
Profil Pemeran Dilan dari Masa ke Masa, Terbaru Ariel NOAH Jadi Versi ITB 1997
-
5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
-
Produk Pinkflash Apa yang Dilarang BPOM? Kini Brand Janjikan Ganti Rugi ke Konsumen
-
5 Rekomendasi Lip Product Pinkflash yang Aman dan Tahan Lama, Lolos BPOM
-
Berapa SPF Sunscreen yang Aman untuk Remaja? Ini 5 Pilihan Murah yang Worth It Dicoba