Suara.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) serius mengembangkan TWA (Taman Wisata Alam) Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur. Konsepnya memadukan tiga komponen penting, yaitu konservasi alam, memberdayakan masyarakat lokal, dan meningkatkan kesadaran lingkungan hidup.
Hal ini dibahas dalam Forum Group Discussion (FGD) Sosialisasi Promosi dan Branding Wisata Alam/Ekowisata TWA Kawah Ijen 2018. FGD digelar di Aston Banyuwangi Hotel & Conference Center, Kamis (8/11/2018).
Tampil sebagai narasumber, Bram, Kadisparbud Banyuwangi, yang membawakan materi Pengembangan pariwisata di Banyuwangi, Gatut Panggah Prasetyo dari Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Jatim, membahas "Rencana Strategis Pengembangan Pariwisata Alam dan Kawasan Konservasi".
Kemudian Teguh Hartono, Konsultan Ekowisata, yang membawakan "Paparan Pengembangan Wisata Alam Berkelanjutan Sebagai Langkah Optimalisasi Pemanfaatan Jasa lingkungan di Kawasan Konservasi". Acara dipandu moderator, Wawan Gunawan, Kabid Pemasaran Area 1 (Jawa) Kemenpar.
Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan, Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata Kemenpar, David Makes, saat ini mencanangkan tiga TWA sebagai destinasi prioritas tim percepatan. TWA tersebut adalah Tangkuban Perahu di Jawa Barat, Kawah Ijen di Jawa Timur, dan Tunak di Nusa Tenggara Barat, dengan mengutamakan konsep ekowisata.
"Banyuwangi mengadaptasi konsep pariwisata berkelanjutan berbasis budaya dan alam untuk pengembangan TWA Kawah Ijen," ujarnya, didampingi Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar, Sumarni.
Menurutnya, melalui konsep ini, jumlah kunjungan wisman diharapkan meningkat dalam lima tahun terakhir, dari 5 ribu orang menjadi 99 ribu orang. Mereka yang berkunjung ke Kawah Ijen per tahunnya kurang lebih mencapai 30 ribu wisman.
"TWA Kawah Ijen merupakan kawasan perlindungan alam yang dimanfaatkan, terutama untuk kepentingan pariwisata alam dan rekreasi. Kawasan ini memiliki daya tarik utama yaitu berupa Blue Fire Spot, yang hanya terdapat dua di dunia, dan keindahan bentang alam atau lansekap," jelasnya.
Untuk lebih optimalisasi, lanjutnya, kegiatan promosi menjadi penting. Tujuannya untuk mengundang para wisatawan, baik Nusantara maupun mancanegara.
Baca Juga: Wisata Banyuwangi Menguat, Jumlah Pengangguran Terbuka Turun 50%
"Untuk promosi wisata alam di TWA Kawah Ijen, perlu dilaksanakan suatu forum diskusi dan koordinasi antara para pihak terkait. Tujuannya untuk memberikan informasi kepada khalayak luas mengenai hal hal terkait pengembangan wisata alam berkelanjutan Ekowisata di TWA Kawah Ijen," jelas Giri.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menyambut baik ide tersebut. Anas yang sempat memaparkan strategi pengembangan pariwisata Banyuwangi pun sepakat dengan konsep kolaborasi yang dirancang oleh Kemenpar.
"Program ini semakin meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia, karena ekowisata merupakan bagian dari pariwisata berkelanjutan dan bisa meningkatkan daya saing pariwisata," ujarnya.
Sementara Sumarni menambahkan, langkah ini penting dilakukan untuk pengembangan pariwisata Indonesia. Kecenderungan wisatawan dunia telah bergeser ke arah ekowisata.
"Konsep ekowisata menjadi tren terkini diincar wisatawan dunia. Oleh sebab itu, pengembangan ekowisata menjadi keputusan yang sangat ideal. Program ini diharapkan dapat bersinergi dengan baik sehingga target kunjungan wisman dari sektor ekowisata dapat memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap devisa negara sehingga semakin mensejahterakan masyarakat," katanya.
Berita Terkait
-
Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Banyuwangi, 7 Bangunan Rusak
-
Chef Hotel Turun Gunung! Kemenpar Sekolahkan Kepala Dapur Gizi untuk Program MBG
-
Telkomsel Jaga Bumi Dukung GWB di Tanjung Pinang dan Manado: Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan
-
Agustus Meriah! Ini Daftar Event & Festival Keren di Seluruh Indonesia untuk Rayakan HUT RI
-
Pendaki Rinjani, Siap-Siap! Jalur Pendakian Berubah Total Demi Keamanan, Ini Detailnya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam