Suara.com - Pasca banyaknya bencana alam yang menerjang beberapa tempat wisata di Indonesia tahun ini, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyadari betul adanya risiko menurunnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung.
Hal ini dikarenakan adanya travel advice dari beberapa negara, yang mengimbau warga negaranya untuk menahan perjalanan wisata ke Indonesia.
"Jadi bukan travel warning tapi travel advice atau peringatan keamanan, jumlah turis asing yang melancong ke Indonesia langsung merosot tajam karena bencana alam," kata Menpar Arief Yahya, saat temu pegiat pariwista Jawa Tengah di Taman Maerakaca Semarang, Jumat (4/1/2019).
Beberapa daerah wisata di Indonesia yang populer di dunia diterjang bencana alam pada tahun 2018, mulai dari gempa Lombok, tsunami Palu, dan yang terbaru tsunami Selat Sunda yang menghantam Tanjung Lesung dan Lampung.
"Seperti di tsunami Palu, sebenarnya Palu bukan tujuan utama wisata dunia, tapi karena pandangan mereka Indonesia rawan tsunami jadi mereka mengeluarkan travel advice," ucap Arief Yahya lagi.
Menpar Arief Yahya mengatakan jumlah wisman paling merosot tajam berasal dari Cina. Travel advice yang dikeluarkan pemerintah Negara Tirai Bambu cukup memukul kedatangan wisman dari Cina ke Indonesia.
"Ketika bencana muncul di negara tujuan wisata, travel advice dikeluarkan pemerintah Cina dampaknya sangat signifikan, jumlah wismannya langsung berada di angka nol. Warga negara Cina sangat patuh dengan larangan yang dikeluarkan pemerintahnya," terang Arief Yahya lagi.
Meski demikian, Menpar mengaku masih bisa bernapas lega karena kondisi wisman lainnya relatif stabil, terutama dari Australia. Travel advice yang dikeluarkan pemerintah Australia tak banyak berpengaruh pada wisman Negara Kangguru itu.
"Hanya turun 10 persen, masih ada 90 persen karena mereka (wisman Australia) menganggap pergi ke Bali itu seperti second home alias pulang ke rumah keduanya," klaimnya.
Baca Juga: Kunjungi Lawang Sewu, Iriana Jokowi Kesengsem Kaca Patri Kuno
Arief mengaku bencana alam yang berulang kali muncul telah membuat banyak wisman menunda berpergian ke Indonesia.
"Impactnya terdapat 1 juta wisman yang tidak jadi pergi ke Indonesia. Mulai gempa Lombok yang sangat besar pada 5 Agustus. Gempa Palu bulan November dan ketiga yang di Anyer kemarin," ungkapnya.
Penundaan kedatangan ke Lombok paling banyak dilakukan turis-turis dari Cina. Dari yang semula berada di posisi pertama dengan kunjungan terbanyak, kini jumlah turis Cina hanya menduduki peringkat kelima dibawah Malaysia, Singapura, Timor Leste, dan Australia.
"Kami perkirakan kondisinya baru pulih enam bulan ke depan, atau sekitar bulan Maret 2018," ujar Arief.
Karenanya, untuk menggaet jutaan turis asing, tahun ini pihaknya akan menggencarkan pemakaian promosi digital. Targetnya, ia ingin menaikan pertumbuhan pariwisata sebesar 26 persen atau ada sekitar 20 juta wisata mancanegara.
"Tahun 2018 ini mencapai 16 juta wisman, target 2019 ada 20 juta wisman maka kita genjot dengan promosi digital. Sekarang orang itu search and share dengan digital. Maka betapa anehnya kalau ada destinasi wisata tidak mau menggunakan digital. Kita sekarang polanya look book pay. Kita akan sebarkan kalender of event via online agar dibaca masyarakat di semua negara," tukasnya.
Berita Terkait
-
Kawasan Rawan, Jawa Barat Baru Siapkan Blue Print Penanganan Bencana
-
2018, Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Indonesia Naik 11,63 Persen
-
Begini Cara Korban Tsunami Mengisi Malam Tahun Baru
-
BNPB Prediksi 2.500 Bencana Akan Terjadi di Tahun 2019
-
Bagai Dapat Mukjizat, 6 Orang Ini Selamat dari Tragedi di 2018
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka