Suara.com - Diberitakan media Australia, Gubernur Bali berencana untuk menarik pajak bagi para turis asing yang hendak masuk ke Pulau Bali.
Aturan pajak turis tersebut tengah digodok Provinsi Bali dan dana yang didapat, diklaim akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek pelestarian lingkungan dan budaya Bali.
Besaran retribusi dikatakan akan sebesar $ 14 atau hampir Rp 200 ribu per pengunjung untuk semua turis asing.
"Ini akan memberi kita ruang fiskal yang lebih baik untuk mendukung pembangunan Bali," kata Gubernur Bali Wayan Koster dilansir Suara.com dari News.com.au.
Gubernur Bali percaya, penetapan pajak turis tak akan membuat kunjungan turis luar negeri menurun.
"Turis akan mengerti. Mereka akan dengan senang hati membayarnya karena akan digunakan untuk memperkuat lingkungan dan budaya kita," katanya lagi.
Teknis pajak turis dikabarkan akan digabung dengan biaya tiket pesawat.
Ketua asosiasi hotel dan restoran Indonesia cabang Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen, juga menyambut baik usulan pajak turis tapi dengan syarat.
"Selama retribusi digunakan untuk melestarikan lingkungan dan budaya, saya pikir itu tidak akan menyebabkan penurunan jumlah wisatawan. Namun jika tidak ada program nyata setelah penerapan peraturan, wisatawan mungkin merasa kecewa dan itu akan menyebabkan penurunan kedatangan wisatawan," katanya kepada The Jakarta Post.
Baca Juga: Cut Meyriska Benarkan Segera Menikah dengan Roger Danuarta
Bali memang tengah berjuang dengan berbagai masalah lingkungan seperti limbah plastik yang semakin menumpuk.
Pada Desember lalu, pemerintah Bali telah melarang penggunaan plastik sekali pakai seperti kresek dan sedotan.
Aturan tersebut merupakan sebagian dari rencana untuk mengurangi plastik laut hingga 70 persen dalam setahun.
Tapi Bali bukan satu-satunya tujuan wisata yang menaripkan pajak turis. Sebelumnya ada Jepang yang telah menerapkan pajak keberangkatan untuk setiap orang yang meninggalkan negara tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sejarah Fashion 80 Tahun Hadir dalam Pop-Up Eksklusif di Jakarta
-
IDFES 2025 Resmi Dibuka, Dorong Ekosistem Fashion Indonesia Lebih Terintegrasi
-
Ngemil Gak Harus "Junk Food", Ini Rahasia Camilan Enak dan Bergizi untuk Keluarga
-
MSG dari Bahan Alami: Fakta Ilmiah di Balik Rasa Gurih yang Aman untuk Keluarga
-
5 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Perih di Mata, Harga Mulai 20 Ribuan
-
Terpopuler: Telur Harus Ceplok dan Rebus untuk MBG, Pengakuan Ahmad Sahroni saat Penjarahan
-
Asia Low-Carbon Buildings Transition Bantu Indonesia Wujudkan Bangunan Rendah Emisi
-
Ramai Siswa Keracunan, Bagaimana Cara Kerja SPPG Sediakan Menu MBG?
-
Apa Saja Bisnis Sherly Tjoanda, Perusahaan Tambang Nikelnya Disebut Beroperasi Ilegal
-
Sering Digunakan di Medsos, Apa Arti Sybau Dalam Bahasa Gaul?