Suara.com - Komunitas Happy Eater, Galakkan Pola Makan Menyenangkan bagi si Kecil.
buat para bunda, memasuki fase pemberian makanan pendamping ASI untuk si kecil adalah fase yang penuh tantangan. Karena tidak sedikit anak yang rewel ketika diberi makan.
Mungkin pola pemberian makan Anda masih kurang menyenangkan bagi si kecil. Hal ini diungkapkan Annisa Anastasia selaku founder komunitas Happy Eater Indonesia.
Icha, panggilan akrabnya, menerima banyak sekali pertanyaan dari para 'mamah muda' mengenai pola MPASI Baby Lead Weaning atau BLW yang saat itu menjadi bahan perbincangan berkutat soal bagaimana menangani anak yang rewel ketika diberi makan?
Icha sendiri merupakan ibu yang telah menjajal konsep MPASI tersebut dan merasakan efek positif terhadap buah hatinya. Ia juga menjual buku mengenai BLW yang semakin susah didapat.
"Karena banyak ibu-ibu yang kritis dan pengen tahu soal BLW tapi persediaan bukunya habis, saya inisiatif bikin Grup Whatsapp sehingga jadi tempat diskusi bagi para ibu yang memang sedang mempelajari metode ini," ujar Icha kepada Suara.com baru-baru ini.
Merasa satu visi dan menyadari bahwa kumpulan ibu-ibu yang bergabung di Grup WhatsApp tersrebut mau belajar dan tak hanya menelan mentah-mentah tentang pola MPASI ini, Icha pun menseriusinya dengan menetapkan tujuan baru dari komunitas yang akhirnya diberi nama Happy Eater Indonesia.
Menurut Icha, pola pemberian MPASI apapun tidak masalah asal diyakini sang ibu terbaik bagi buah hatinya. Yang terpenting, kata dia, anak harus menjadi 'happy eater' sehingga pola pemberian MPASI harus diciptakan senyaman mungkin bagi anak.
Menciptakan suasana gembira dan nyaman memang menjadi tujuan utama agar anak tidak trauma dengan sesi makan. Namun Icha mengingatkan bahwa suasana bahagia dan nyaman ini tetap sebaiknya sesuai dengan aturan makan yang baik.
Baca Juga: Dibekap Cedera, MU Tanpa Martial dan Lingard Hingga Tiga Pekan
"Happy Eater sendiri sebenarnya tidak berarti memperbolehkan segala cara asal anak senang makan. Alasannya karena makan adalah satu proses tersendiri, idealnya ketika makan, tidak disambi dengan kegiatan lain seperti makan dan menonton. Harapannya agar anak makan dengan penuh kesadaran," imbuhnya.
Anak yang sadar apa saja yang dikonsumsi, lambat laun akan membentuk pola makan dirinya. Ia akan tahu kapan perutnya merasa lapar dan sadar kapan harus berhenti. Tentu saja, adakalanya kondisi ideal ini tidak bisa diterapkan. Icha mengatakan sesekali disambi dengan kegiatan lain seperti bermain atau menonton mungkin tidak masalah, namun jangan dijadikan kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang.
"Anak masih dalam fase belajar jadi wajar kalau anak ingin bermain atau menonton karena itu adalah kegiatan yang dia sukai, namun orang tua perlu memiliki kendali, salah satunya soal adab makan. Adab makan yang baik itu makan dalam posisi duduk, tidak berdiri atau sambil berjalan, pandangan fokus menghadap makanan yang ada di depan, juga mengajarkan anak berdoa sebelum dan sesudah makan," imbuh dia.
Selain mendiskusikan mengenai tumbuh kembang si kecil, fokus kegiatan komunitas Happy Eater juga menitikberatkan pada sang ibu. Icha mengatakan Grup WhatsApp Happy Eater terkadang menjadi wadah curhat bagi para ibu untuk meluapkan apa yang dialami buah hatinya.
Menurut dia, ketika sang ibu tidak bahagia maka akan sulit untuk menciptakan anak yang happy eater. Itu sebabnya para ibu harus meluruhkan segala emosi negatif, salah satunya melalui curhat.
"Happy Eater sendiri, fokusnya tidak hanya pada anak, tapi justru pada ibu atau pendamping anak. Jadi ketika anak lagi nggak mau makan, biasanya kita saling mengingatkan untuk periksa emosi ibunya saat itu bagaimana, karena emosi ibu ini akan nyetrum ke anak," ujar Icha.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam
-
Dari Singkong Jadi Solusi Dunia: Bioplastik Greenhope Curi Perhatian di Expo Osaka 2025
-
UMKM Kini Bisa Punya Toko Online Sendiri, Gratis di Tahap Awal!
-
Urutan Penggunaan Skincare Skintific di Pagi dan Malam Hari: Rahasia Kulit Glowing dan Sehat!
-
10 Sunscreen SPF 50, Lindungi Kulit dari Flek Hitam dan Jerawat Tanpa White Cast
-
15 Rekomendasi Jurusan Soshum Terbaik dan Fakultasnya di Indonesia
-
Agustina Wilujeng: Membaca Bukan Sekadar Hobi, tapi Jalan Jadi Pemimpin yang Menginspirasi
-
5 Sunscreen Favorit 2025 untuk Kulit Kering dan Berjerawat: Kulit Lembap Tanpa Bikin Breakout Parah!
-
Nikmat Sekaligus Sehat, Restoran Ini Sajikan Kolaborasi Menu Spesial Ayam Probiotik
-
12 Ramalan Zodiak Terbaru 4 Oktober 2025: Cancer Moody, Gemini Lagi Deg-degan